Jakarta— Asuransi Umum Mega (Mega Insurance) mampu mencatatkan kinerja bisnis yang solid di kuartal pertama tahun kelinci air ini.
Korporasi berhasil mencetak pendapatan premi sebesar Rp364,39 miliar atau tumbuh 30% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan Maret 2023 sebesar Rp279,2 miliar. Perolehan tersebut ditopang oleh merangkaknya premi neto sebesar Rp230,463 atau naik dari capaian sebelumnya di Maret 2022 yakni Rp185 miliar.
Moncernya kinerja perusahaan itu berimplikasi positif terhadap raihan laba. Di periode Januari- Maret, korporasi melaporkan dapat mengantongi laba setelah pajak hingga Rp15,5 miliar yoy atau naik dari periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp13,8 miliar.
Adapun, di periode yang sama, Mega Insurance berhasil meningkatkan investasi senilai Rp696,6 miliar, atau naik dibandingkan Maret 2022 sebesar Rp36,1 Rp502,7 miliar. Selanjutnya, total ekuitas Mega Insurance di akhir maret 2023 terpantau naik menjadi Rp556,1 miliar yoy dibandingkan tahun periode yang sama tahun lalu sebesar Rp441,2 miliar.
Mega Insurance memiliki modal yang kuat. Rasio solvabilitas perusahaan tercatat sebesar 240,98% per kuartal I/2023. Nilai RBC Mega Insurance ini lebih tinggi dari kewajiban minimum sebagaimana dipersyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu minimal 120%, dengan tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban ditunjukkan oleh rasio likuiditas sebesar 180,52%.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 71/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, rasio pencapaian tingkat solvabilitas sekurang kurangnya adalah 100% dengan target internal paling rendah 120% dari Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR). (*) RAL