THE ASIAN POST, JAKARTA — Berita duka kembali menyelimuti Indonesia. Budayawan Arswendo Atmowiloto meninggal dunia pada Jumat (19/7) pukul 17.50 WIB.
Novelis “Keluarga Cemara” yang lahir di Solo, 26 November 1948 itu, meninggal dunia dalam usia 70 tahun sesudah beberapa bulan belakangan menderita penyakit kanker prostat.
Saat ini jenazah pemilik nama lengkap Paulus Arswendo Atmowiloto masih disemayamkan di Kompleks Perumahan Kompas B-2, Jalan Damai, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Berdasarkan informasi, misa requiem sekaligus pelepasan jenazah akan dilaksanakan di Gereja St. Matius Penginjil, Paroki Bintaro, Pondok Aren pada hari Sabtu, 20 Juli 2019, pukul 10.00.
Selesai misa, jenazah akan dibawa ke tempat peristirahatan terakhir di Sandiego Hill, Karawang.
Almarhum yang terkenal dengan ratusan karya cerita fiksi ini pada akhir Juni lalu, sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, selama hampir dua minggu.
Atas permintaan keluarga saat itu, Arswendo membatasi kunjungan besuk dari handai taulan atau kenalan karena alasan membutuhkan waktu untuk istirahat.
Di tengah saktinya, Arswendo tetap semangat berkarya. Ia yang juga mengajar penulisan kreatif di London School of Public Relations (LSPR), Jakarta, ini sempat menjadi juri dalam festival teater Drama Kala di kampus tersebut.
Rudolf Puspa, seniman dan sutradara Teater Keliling mengatakan, Arswendo telah dua kali melakukan operasi terkait perawatan penyakitnya, yakni pada Januari dan April 2019 lalu.
“Setelah itu kondisinya sepertinya makin melemah. Namun masih semangat ikut menjadi juri di festival teater di LSPR itu,” ujarnya.
Bagi aktris senior Niniek L. Karim, sosok Arswendo menjadi contoh seorang yang kuat dalam menghadapi kesulitan dan penyakitnya.
Meskipun penyakitnya sudah parah, kata Niniek, Arswendo tak menunjukkan rasa sakitnya, sebaliknya, tetap bersemangat dan masih tertawa.
“Saya waktu tiga minggu lalu jenguk dia, dalam kondisi sakit dia masih sempat tertawa,” katanya.
Menurutnya, Arswendo orang yang tergembleng dengan pengalaman hidup yang bervariasi, up and down, pernah dipenjara, semua dilakoninya dengan ala Arswendo. []