Bank Indonesia Ungkap Potensi Pelemahan Penjualan Eceran di Akhir 2025 hingga Awal 2026

Jakarta – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan tren penjualan eceran akan melambat dalam beberapa bulan mendatang. Berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran, perlambatan diperkirakan terjadi pada Oktober 2025 dan Januari 2026.

“Penjualan eceran diperkirakan turun pada Oktober 2025 dan Januari 2026,” dikutip dari laporan survei BI, Kamis (11/9/2025).

Indikasi tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Oktober 2025 diperkirakan sebesar 143, sedangkan Januari 2026 berada di level 157,5.

Nilai IEP tersebut lebih rendah dari perkiraan sebelumnya di mana, IEP Juli 2025 tercatat 143 untuk proyeksi tiga bulan ke depan, dan IEP Januari 2026 tercatat 157 untuk proyeksi enam bulan ke depan.

Responden menyebut pelemahan IEP Oktober 2025 dipicu oleh turunnya permintaan masyarakat. Sementara penurunan IEP Januari 2026 lebih disebabkan oleh berakhirnya momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur akhir tahun.

Namun, pada Agustus 2025 penjualan eceran diperkirakan masih tumbuh meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2025 tercatat naik 2,7% year on year (YoY) menjadi 221,7, melambat dari Juli 2025 yang tumbuh 4,7% YoY dengan capaian 222,3.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan bahwa pertumbuhan penjualan Agustus terutama ditopang oleh kelompok suku cadang dan aksesori yang naik 15,8% YoY dari 12,6% YoY bulan sebelumnya.

“Selain itu, bahan bakar kendaraan bermotor tumbuh 12% YoY meski lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 14,4% YoY. Barang budaya dan rekreasi juga melonjak tajam 19,7% YoY. Ini jauh lebih tinggi dari 5,2% YoY bulan sebelumnya,” katanya, dikutip Kamis (11/9).

Secara bulanan (month to month/mtm), penjualan eceran Agustus 2025 diperkirakan terkoreksi 0,3%, lebih baik dibandingkan kontraksi 4,1% mtm pada Juli 2025.

“Perbaikan ini didukung oleh kinerja penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta subkelompok sandang,” terang Denny.

Dari sisi wilayah, penjualan eceran pada Agustus 2025 tetap mencatat pertumbuhan di sejumlah kota besar. Kenaikan tahunan tercatat di Banjarmasin 11,3% YoY, Makassar 2,4% YoY, Surabaya 12,7% YoY, Semarang 11,3% YoY, dan Denpasar 3,9% YoY. (*) Ranu Arasyki Lubis

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.