Jakarta – E-commerce Bukalapak mencatatkan rugi hingga Rp1 triliun pada kuartal I 2023. Nilai kerugian yang tercantum pada laporan keuangan per 31 Maret 2023 itu terpantau berkurang 106% dari periode sama pada tahun sebelumnya yang senilai Rp14,55 triliun. Sedangkan sahamnya mencatatkan kerugian sebesar Rp9,76 per saham. Hal ini berbeda jauh dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang surplus Rp141,18 per eksemplar.
Sementara itu, pendapatan bersihnya melonjak 28% menjadi Rp1 triliun dari periode sama di tahun lalu yang sebesar Rp787,91 miliar. Lalu, beban pokok pendapatan Rp750,60 miliar, naik dari Rp509,52 miliar. Beban penjualan dan pemasaran Rp151,57 miliar, turun dari Rp328,71 miliar. Beban umum dan administrasi Rp398,75 miliar, turun dari Rp1,02 triliun. Beban operasi lainnya Rp98,87 miliar, anjlok dari surplus Rp2,22 miliar.
Rugi nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi Rp783,73 miliar, drop 105% dari edisi sama tahun lalu yang surplus Rp15,49 triliun. Rugi usaha Rp1,17 triliun, naik 108% dari fase sama tahun lalu yang surplus Rp14,42 triliun. Pendapatan keuangan Rp178,33 miliar, naik dari Rp107,03 miliar. Beban keuangan Rp2,06 miliar, drop dari Rp2,21 miliar.
Bagian rugi entitas asosiasi Rp6,94 miliar, bengkak dari Rp3,22 miliar. Rugi sebelum pajak penghasilan Rp1 triliun, jeblok 106% dari periode sama tahun lalu yang surplus Rp14,52 triliun. Manfaat pajak penghasilan Rp372,61 juta, susut signifikan dari edisi sama tahun lalu yang sebesar Rp26,51 miliar. Rugi periode berjalan Rp1 triliun, tergerus 106% dari episode sama tahun lalu yang surplus Rp14,54 triliun.
Total ekuitas Rp25,58 triliun, turun dari akhir tahun lalu yang sebesar Rp26,49 triliun. Jumlah liabilitas Rp941,49 miliar, menanjak dari periode sama akhir tahun sebelumnya yang sebesar Rp907,92 miliar. Jumlah aset Rp26,52 triliun, mengalami koreksi dari edisi sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp27,40 triliun. SW