Wow! Ekonomi RI Diprediksi Melesat Secepat Whoosh di 2024

Jakarta – Perekonomian Indonesia diprediksi akan naik secara signifikan di masa Pemilu 2024. Hal ini bisa dilihat secara historis sejak 25 tahun terakhir atau sejak Indonesia menyelenggarakan pemilu di era demokrasi pasca-jatuhnya rezim Orde Baru (Orba).   
 
“Dalam 25 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar di +5% hingga +6%. Pemilu memberi dampak pertumbuhan ekonomi sekitar 0,07% hingga 0,30%,” ujar Fuidy Luckman, Ketua Departemen SDA Hayati Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 12 Oktober 2023.
 
Secara historis, kata Fuidy, aktivitas perekonomian mengalami peningkatan setiap menjelang pemilu. Memang, pada beberapa pemilu sebelumnya, seperti Pemilu 2009, 2014, dan 2019, peningkatan ekonomi tidak terlalu signifikan. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor.

Fuidy Luckman. (Foto: Istimewa)

“Pemilu 2009 masih terkena dampak krisis ekonomi 2008, Pemilu 2014 terkena dampak perang dagang Amerika versus Tiongkok, dan Pemilu 2019 terjadi perlambatan ekonomi sebelum Covid-19,” papar caleg DPR RI dari PKB untuk dapil DKI Jakarta 3 (Jakbar, Jakut, dan Kepulauan Seribu) itu.
 
Namun, lanjut dia, pada Pemilu 2024, kondisinya berbeda. Banyak faktor positif yang diprediksi akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Pertama, menurut data Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, diperkiraan ada tambahan PDB (produk domestik bruto) sekitar 0,2% pada 2023 dan 0,27% pada 2024.
 
“Berkaca pada Pemilu 2019, perkembangan realisasi fiskal cenderung terakselerasi pada momen satu bulan sebelum dan sesudah pemilu. Saya optimistis, pada Pemilu 2024 akan terakselerasi lebih kencang lagi,” ujar pengusaha asal Kalbar itu.     
 
Faktor positif kedua, lanjut Fuidy, adalah prospek investasi yang berpotensi meningkat dengan keberadaan Indonesia sebagai negara dengan sumber daya energi terbarukan yang berlimpah, serta masifnya pembangunan smelter dan potensi cuan dari carbon trading.
 
“Arah perekonomian global yang cenderung kondusif, mengingat potensi penurunan suku bunga global dan pemulihan ekonomi Tiongkok, menjadi faktor positif ketiga,” tuturnya.  
 
Keempat, kata Fuidy, faktor positif bisa dilihat dari kepercayaan investor yang cenderung terjaga dengan baik. Hal ini tercermin dari tren realisasi investasi asing maupun domestik yang tetap stabil, bahkan cenderung meningkat. Inflow investor asing juga mengalami peningkatan.
 
“Apalagi, setiap tahun pemilu, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) selalu mencatatkan kenaikan,” tegasnya.
 
Faktor kelima yang membedakan dengan dua pemilu sebelumnya, kata Fuidy, adalah semakin kondusifnya stabilitas nasional menjelang Pemilu 2024. Ekskalasi politik sampai lima bulan menjelang pemilu sangat kondusif. Bandingkan dengan Pemilu 2014 dan 2019 yang terjadi polarisasi dua kubu yang saling bersitegang, khususnya di akar rumput.
 
“Alhamdulillah, elite dan masyarakat Indonesia semakin dewasa dalam menghadapi pesta demokrasi lima tahunan ini. Semoga kondisi seperti ini ke depan menjadi tradisi demokrasi di negara kita,” harapnya.

Dengan faktor-faktor positif tersebut, Fuidy optimistis, ekonomi RI tahun depan akan meluncur cepat. “Secepat laju kereta Whoosh,” kelakarnya. DW

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.