Jakarta – Ini sentilan pedas buat Donald Trump. Kepemimpinan Presiden Amerika Serikat (AS) itu dinilai lebih buruk dari efek akibat pandemi Covid-19. Sialan, batin Trump!
Ini bukan sembarang kritik. Sebab, yang mengeluarkan kritik keras tersebut adalah Luis de Guindos. Dia ini Wakil Presiden Bank Sentral Eropa (ECB).
“Kita perlu mempertimbangkan ketidakpastian kondisi saat ini, yang bahkan lebih buruk daripada masa pandemi,” ujar de Guindos saat wawancara dengan The Sunday Times, seperti dikutip The Asian Post, Senin (17/3).
Guindos menilai, pemerintahan Trump menutup diri untuk melanjutkan multilateralisme, yakni kerja sama lintas yurisdiksi dan menemukan solusi bersama untuk masalah bersama. Ini perubahan yang sangat penting, dan menjadi sumber ketidakpastian yang besar.
Ada beberapa kebijakan Trump yang disesalkan Guindos. Antara lain soal penetapan tarif ekspor, rencana reformasi pajak perusahaan, dan pencabutan regulasi sistem keuangan.
“Tindakan pemerintahan AS yang baru ini menyebabkan volatilitas jangka pendek di pasar, sekaligus membuat ekspektasi inflasi dan suku bunga sulit diprediksi,” tutur Guindos.
Kebijakan Trump, kata Guindos, membuat kepercayaan konsumen tergerus sehingga mereka menahan diri investasi dan belanja. Makanya, peningkatan investasi bisnis dan konsumsi rumah tangga yang telah lama ditunggu-tunggu tak kunjung datang.
“Upah meningkat, inflasi menurun, suku bunga turun, dan kondisi pembiayaan membaik. Namun, kenyataannya konsumsi tidak meningkat,” katanya.
Meski upah naik, kata Guindos, konsumen tidak serta-merta bereaksi dengan berbelanja. Mereka bimbang dengan apa yang akan terjadi dengan ekonomi dalam jangka menengah karena penuh ketidakpastian.
“Kemungkinan perang dagang atau konflik geopolitik yang lebih luas berdampak pada kepercayaan konsumen. Situasi ini merugikan semua pihak,” tuturnya.
Kenaikan tarif 25% pada pasokan baja dan aluminium dari Uni Eropa mulai berlaku pekan lalu setelah pengecualian dan pembebasan sebelumnya berakhir. Komisi Eropa di Brussels berjanji untuk membalas secara cepat dan proporsional.
Komisi Eropa mengecam tarif yang mengganggu dan tidak dapat dibenarkan itu, serta berjanji untuk mengenakan tarif balasan pada barang-barang AS senilai 26 miliar euro atau lebih dari US$28 miliar mulai April 2025. DW