Waduh! Perempuan Ternyata Korban Terbesar Dampak Climate Change

Yogyakarta— Kelompok perempuan ternyata menjadi korban terbesar akibat perubahan cuaca (climate change) yang terjadi di muka bumi.

Di sinilah pentingnya literasi keuangan kepada perempuan untuk memitigasi risiko.

“Berdasarkan riset terbaru International Union for Conservation of Nature (IUCN), kelompok perempuan menjadi korban terbesar climate change,” ujar Evita Sumajouw, Komisaris Utama Infobank Media Group.

Evita menyampaikan hal itu saat membuka event “Top 100 Most Outstanding Women 2023” di Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Jumat, 12 Mei 2023.

Event “Top 100 Most Outstanding Woman 2023” merupakan rangkaian dari kegiatan Literasi dan Inklusi Keuangan yang diselenggarakan Infobank Media Group bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Yogyakarta selama dua hari, 11-12 Mei 2023.

“Top 100 Most Outstanding Woman 2023” adalah ajang pemberian apresiasi kepada 100 eksekutif wanita di sektor keuangan dan perbankan nasional.

Ke-100 eksekutif wanita terpilih karena dinilai telah memberikan kontribusi besar di sektor keuangan dan perbankan nasional.Di sela event inilah Infobank Media Group bersama OJK, BI, dan LPS menggelar acara Literasi dan Inklusi Keuangan di komunitas ibu-ibu Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

“Literasi di komunitas perempuan menjadi urgent untuk memitigasi risiko dari dampak climate change,” tegas Evita.

Kelompok perempuan menjadi target utama literasi, menurut Evita, karena selain menjadi kelompok korban terbesar dari climate change, juga menjadi kelompok korban terbesar kedua dari sengketa (dispute) keuangan yang melibatkan pinjaman online (pinjol) ilegal, investasi elegal, dan praktik rentenir.

“Dengan meningkatkan literasi keuangan di kelompok perempuan, diharapkan bisa meminimalisir dampak climate change dan dispute keuangan,” ujar Evita.

Apalagi, lanjut Evita, berdasarkan riset sebuah bank BUMN di komunitas nelayan di pantai utara dan selatan Jawa, nasabah perempuan terbukti lebih bisa mengatur keuangan dibanding nasabah laki-laki.

“Mayoritas debitur perempuan setelah menerima pinjaman bank, uangnya digunakan untuk keperluan keluarga dan usaha. Sementara, mayoritas debitur laki-laki banyak terjadi kredit bermasalah karena penggunaan dana pinjaman tidak sesuai peruntukan,” paparnya. (DW)

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.