Waduh! Ancaman Sweeping Pejabat Pasca-RUU TNI Disahkan

Jakarta — Pasca-pengesahan RUU TNI menjadi UU pada Sidang Paripurna DPR memunculkan kemarahan publik. Aktivis mahasiswa dan elemen masyarakat mengaku tak akan tinggal diam.

“Kami akan terus melakukan perlawanan. Ini sudah tidak benar. Reformasi yang kita perjuangkan mencapai titik balik di hari ini,” ujar seorang mantan aktivis mahasiswa 98 kepada The Asian Post, Kamis (20/3).

Titik balik yang dimaksud mantan aktivis tersebut adalah kembalinya “Dwi Fungsi TNI” dalam kehidupan masyarakat sipil. “Kita setback 25 tahun ke belakang. Perjuangan reformasi yang banyak menelan korban menjadi sia-sia,” ujarnya.

Dia khawatir masyarakat akan semakin terakumulasi kekesalannya, dan akan dilampiaskan dalam bentuk kemarahan ke pejabat. Misalnya dengan melakukan sweeping pejabat di jalan-jalan.

Seperti terjadi Rabu (19/3) kemarin, Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Atgas dicegat mahasiswa di depan Gedung DPR. Kader Gerindra itu pun dipaksa turun dari mobilnya.

“Bukan tidak mungkin rakyat dan mahasiwa akan melakukannya lagi kepada para pejabat yang melintas di jalanan,” tuturnya.

Namun, dia berharap hal itu jangan sampai terjadi. Karena biaya sosial dan politiknya tinggi. Akan lebih bijak jika Presiden Prabowo dan para pejabat tinggi mawas diri.

“Jangan terus-menerus membuat rakyat marah. Kalau terakumulasi bisa berbahaya. Suharto saja yang sudah berkuasa 32 tahun bisa jatuh, apalagi ini yang baru 100 hari,” tutupnya. DW

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.