THE ASIAN POST, JAKARTA ― Untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di jalan tol Cikampek, terutama menghadapi arusmudik dan balik, pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi.
“Sekarang lajur jalan tol Jakarta-Cikampek sudah dikembalikan menjadi 4 lajur. Berikutnya akan ada pemindahan pintu tol Cikarang utama ke arah Bandung dan arah Cirebon. Jadi yang dari Cikarang Utama ke arah Bandung dan Cirebon nanti akan dipisah,” kata Dirjen Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (9/5).
Selain itu, katanya, pemerintah juga akan melakukan pembatasan kendaraan barang pada 30 Mei-2 Juni sehingga diharapkan pada masa puncak arus mudik, sehingga perjalanan masyarakat yang akan mudik tidak terhambat.
Mengenai angkutan penyeberangan, katanya, dari data yang dihasilkan oleh Kemenhub, diketahui bahwa pola perilaku mudik masyarakat yang menggunakan kapal penyeberangan cenderung lebih sering menyeberang mulai dari pukul 00.00-06.00, dengan perkiraan tiba di Lampung menjelang siang dengan pertimbangan faktor keselamatan.
Untuk mendukung itu, pihaknya menambah dermaga premium di Merak dan Bakauheni.
“Selain itu, nanti kami mencoba pada tanggal 30 Mei-2 Juni untuk arus mudik kami imbau masyarakat untuk menerapkan ganjil-genap bagi yang ingin menyeberang pukul 20.00-08.00. Untuk yang siangnya kami bebaskan,” terang Dirjen Budi.
Dengan adanya perubahan infrastruktur dari Bakauheni ke Kayuagung tentu akan meningkatkan minat masyarakat yang akan ke Sumatera.
Kemenhub juga merencanakan pengguna motor akan dipisahkan, dengan menggunakan satu dermaga khusus, sehingga tidak bercampur dengan yang lain.
“Ini untuk mencegah antrian sekitar 7-8km hingga ke arah tol sehingga nanti habis antrian bisa sampai sore sehingga kita lakukan pencegahan dengan cara ini,” tutup Budi. []