Tokio Marine Life Dukung Energi Bersih, Inklusivitas, dan Pemberdayaan Finansial

Jakarta– Tokio Marine Life mempertegas komitmennya dalam mendukung masyarakat dan keberlanjutan dengan berpartisipasi aktif dalam pembangunan Rumah Center for Rural Community Development and Social Entrepreneurship (Cercondeso) di Desa Cidokom, Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, akhir Agustus lalu. 

Rumah Cercondeso dibangun atas inisiatif Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta bersama relawan mahasiswa dari Canada, UK, dan Indonesia (CA.UK.IN Studio), serta masyarakat Desa Cidokom.

Dalam kolaborasi ini, Tokio Marine Life menjadi mitra utama yang memberikan kontribusi nyata. Baik melalui dukungan pembangunan fisik yang berwawasan lingkungan maupun penyediaan solar panel berkapasitas 3,5 kWh. 

Solar panel ini tidak hanya menjadi yang pertama terpasang di Desa Cidokom, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang, yaitu mampu mengurangi setidaknya 4000kg CO₂ per tahun. Jumlah ini setara dengan menanam lebih dari 200 pohon atau mengimbangi emisi mobil sejauh mendekati 35ribu km.

“Dukungan terhadap Rumah Cercondeso sejalan dengan komitmen Tokio Marine Life untuk menghadirkan perlindungan tidak hanya bagi nasabah. Tetapi juga bagi masyarakat luas,” ujar Alexander Mahendrawan, SVP Marketing & Corporate Planning Tokio Marine Life, dalam keterangan tertulisnya. 

Prof. Dr. Amelia Fauziah, MA, Ph.D., Direktur Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta sekaligus penggagas Rumah Cercondeso, menyampaikan apresiasinya,

“Kontribusi Tokio Marine sangat signifikan sehingga rumah pemberdayaan ini dapat terwujud dan dimanfaatkan secara maksimal. Kehadiran rumah ini membuat berbagai pelatihan, kegiatan mahasiswa, maupun program pemberdayaan masyarakat bisa berjalan lebih efektif,” ujarnya. 

Sementara itu, perwakilan dari CA.UK.IN Studio, Dima Albayati, sebagai project leader dari tim relawan internasional yang merancang dan membangun Rumah Cercondeso sangat gembira dapat bekerja bersama masyarakat Desa Cidokom dan Social Trust Fund.

“Selama beberapa bulan terakhir, kami melihat bagaimana arsitektur dan pembangunan dapat memberi dampak langsung pada kualitas hidup masyarakat,” ujar warga negara Inggris itu. 

“Kami percaya, perlindungan bukan hanya tentang proteksi jiwa dan kesehatan melalui asuransi, melainkan juga bagaimana kami dapat berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih inklusif, berdaya, dan berkelanjutan untuk melindungi dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik,” tutup Alexander Mahendrawan. (DW)

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.