Terbang ke Turki, Direktur CIA Bahas Pembunuhan Khashoggi

THE ASIAN POST, JAKARTA – Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA), Gina Haspel, berkunjung ke Turki dalam rangka mendalami penyelidikan tentang kematian wartawan The Washington Post, Jamal Khashoggi yang meninggal di gedung konsulat pemerintah Saudi di Istanbul, Turki.

Kunjungan tersebut dilakukan saat AS menyelidiki lebih jauh peran dari putra mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dalam kasus ini.

Dilansir dari Reuters, Selasa (23/10), Haspel terbang ke Turki pada Senin (22/10) waktu setempat.

Kunjungan Haspel ini dilakukan saat badan-badan keamanan AS dan Eropa tengah menyelidiki peran dari putra mahkota Saudi dalam kasus ini. Hingga kini, badan keamanan AS dan Eropa masih belum memiliki gambaran lengkap atas apa yang sebenarnya terjadi di Konsulat Saudi setelah Khashoggi memasukinya pada 2 Oktober lalu.

Presiden AS, Donald Trump dalam pernyataannya, Senin(22/10), menyatakan masih belum puas dengan penjelasan Saudi terkait kematian Khashoggi. Trump menambahkan, bahwa AS memiliki intelijen top di Turki dan Saudi untuk mencari fakta sebenarnya tentang kasus ini.

“Saya berbicara kepada putra mahkota (MBS), kita punya orang-orang di Arab Saudi saat ini. Kita punya intelijen top di Turki, kita akan lihat apa yang kita dapatkan. Saya akan tahu banyak, besok,” ujarnya.

Dalam laporan Reuters, sebanyak enam pejabat AS dan negara-negara barat meyakini MBS sepenuhnya bertanggung jawab atas kasus Khashoggi. Terlebih, MBS berperan dalam mengawasi aparat keamanan Saudi. Namun, keyakinan tersebut bisa saja terpatahkan karena minimnya bukti yang kuat.

 

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.