Sudahlah! Jangankan Ahok, Presiden Pun Tahu Korupsi di Pertamina

Jakarta— Kejaksaan Agung (Kejagung) berencana memanggil kembali mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus penyelidikan kasus korupsi ekspor/impor minyak di Pertamina.

Ahok dinilai tahu banyak kasus ini.Ahok diperiksa selama 8 jam pada Kamis (13/3) kemarin.

Dia pun tak keberatan jika masih ada data dan informasi yang diperlukan Kejagung dari dirinya.

“Penyidik akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap yang bersangkutan (Ahok), ketika dokumen-dokumen seperti yang dijelaskan oleh saksi kepada penyidik.

Misalnya terkait dengan notulen-notulen rapat yang dilakukan, bukan oleh direksi atau komisaris ya” ujar Kapuspenkum Harli Siregar, usai pemeriksaan.

Pemanggilan kembali Ahok, kata dia, bertujuan untuk mendalami perannya dalam kegiatan impor dan ekspor pada kilang Pertamina.

Kejagung meyakini, Ahok mengetahui soal ekspor dan impor minyak mentah di PT Pertamina. Hal itu menjadi salah satu pembahasan dalam kasus ini.

Sebelumnya, Ahok menyatakan siap dimintai keterangan lagi jika diperlukan oleh Kejagung.

“Saya sendiri sampaikan bahwa ini ya sebatas itu kita tahu lah. Tentu saya sampai kepada kejaksaan penyidik. Intinya saya mau membantu mana yang kurang,” ujar Ahok kepada wartawan, di Kejagung, Jakarta, Kamis (13/3).

Menurut sumber The Asian Post, jangankan Ahok, pejabat tinggi di negeri ini banyak yang tahu kasus “henky pengky” dalam ekspor/impor minyak di Pertamina.

“Presiden (di masa terjadinya korupsi) pun pasti tahu. Ini soal uang besar, ndak mungkin ndak tahu,” ujar sumber yang pernah menjadi petinggi di Pertamina, kepada The Asian Post, Jumat (14/3).

Seperti diketahui, Kejagung tengah melakukan penyidikan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) tahun 2018–2023.

Dalam kasus ini, penyidik telah menetapkan sembilan orang tersangka. Mereka adalah Riva Siahaan (Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga), Sani Dinar Saifuddin (Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional), Yoki Firnandi (Direktur Utama PT Pertamina International Shipping), Agus Purwono (VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional).

Kemudian, Maya Kusmaya (Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga), Edward Corne (VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga), Muhammad Kerry Andrianto (beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa), Dimas Werhaspati (Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim), dan Gading Ramadhan Joedo (Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak). (DW)

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.