Rugikan Negara Hingga Ratusan Miliar, Erick Thohir Tendang Antonius Kosasih dari Kursi Dirut

Jakarta— Skandal korupsi yang terjadi di tubuh PT Taspen (Persero) kembali membuat heboh hingga menyeret sejumlah tokoh, termasuk Antonius NS Kosasih yang menjabat sebagai Direktur Utama.

Antonius diduga terlibat dugaan korupsi dalam kegiatan investasi bodong usai ditemukannya bukti-bukti dokumen dan catatan investasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Bukti tersebut diperoleh dari hasil penggeledahan yang dilakukan KPK di beberapa rumah dan kantor swasta di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, pada Kamis (8/3/2024).

Di hari yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa Antonius Kosasih telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai puncak tertinggi di lembaga pengelola dana pensiun ASN tersebut.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut, pencopotan Antonius sebagai langkah mendukung proses hukum yang dilakukan KPK.

“Arahan dari Pak Erick sehubungan kasus Taspen yang terjadi di awal-awal 2019 maka Pak Erick sudah melakukan langkah-langkah supaya kita terus mendukung kasus yang terjadi di KPK. Supaya proses juga bagus dan baik maka Pak Erick kemarin sudah menonaktifkan Dirut Taspen,” ungkap Arya, Jumat (8/3/2024).

Untuk sementara, lanjut Arya, posisi tersebut diisi oleh Direktur Investasi Taspen sebagai pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama perusahaan. Arya menyebut, keputusan diambil oleh Erick Thohir itu merupakan langkah untuk mendukung proses hukum yang tengah dilakukan KPK.

“Jadi ini langkah-langkah supaya yang dilakukan oleh KPK bisa berjalan baik. Semua langkah-langkah untuk pembersihan Taspen berjalan dengan baik jadi ini langkah Kementerian BUMN,” jelasnya.

Perlu diketahui, KPK tengah mengusut kasus dugaan korupsi di PT Taspen tahun anggaran 2019. Kasus ini sudah naik ke tahap penyidikan.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, KPK telah menggeledah kantor Taspen dan kantor swasta di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan.

Selain itu, KPK juga telah menggeledah sejumlah rumah di kawasan berbeda di Jakarta terkait kasus yang sama.

Rumah tersebut yakni dua rumah di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur; satu rumah kediaman di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Kemudian, satu rumah kediaman di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dan salah satu unit yang berada di Belleza Apartemen, Jakarta Selatan. Berdasarkan hasil penggeledahan itu, KPK telah menemukan sejumlah bukti keterlibatan Antonius Kosasih dalam perkara tersebut.

“Penggeledahan kemarin ditemukan berikut diamankan bukti. Di antaranya berupa dokumen-dokumen maupun catatan investasi keuangan, alat elektronik dan sejumlah uang dalam pecahan mata uang asing yang diduga nantinya dapat menerangkan dugaan perbuatan dari para tersangka,” jelas Ali.

Bukti tersebut sudah diamankan KPK dan akan dianalisis untuk kemudian dikonfirmasi pada saksi-saksi yang segera akan dipanggil tim penyidik.

Adapun, KPK melaporkan bahwa dugaan korupsi tersebut menimbulkan kerugian keuangan negara yang ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah.

“Timbul kerugian keuangan negara dari pengadaan tersebut mencapai ratusan miliar rupiah. Dan sedang dilakukan proses penghitungannya real nilai kerugiannya,” jelas Ali.

Mengintip Sosok Antonius Kosasih, Siapakah Dia?

Antonius Kosasih merupakan pria kelahiran Jakarta 12 Juli 1970 yang bernama lengkap Antonius Antonius Nicholas Stephanus (ANS) Kosasih.

Ia ‘naik tahta’ dari Direktur Investasi menggantikan posisi Iqbal Latanro sebagai Dirut PT Taspen oleh Kementerian BUMN pada awal Januari 2020.

Sebelum menginjakkan kaki di Taspen, ia pernah menjabat Chief Financial Officer (CFO) di PT Inhutani (Persero). Kemudian di tahun 2014 – 2016 ia ditunjuk menjadi Presiden Direktur merangkap Direktur SDM dan Umum di PT Transportasi Jakarta.

Selepas itu, Antonius Kosasih menduduki kursi Komisaris Utama PT WIKA Realty pada 2016 – 2017 dan Direktur Keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk pada 2016 – 2019.

Merujuk data dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Antonius Kosasih terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Maret 2023, untuk tahun periodik 2022.

Selama memimpin Taspen, harta Antonius Kosasih meningkat Rp7,68 miliar.  Dalam LHKPN 2020, tanah dan bangunan miliknya Antonius Kosasih senilai Rp15,75 miliar.

Sementara dalam laporan terbaru 2022 hartanya menjadi Rp 19,83 miliar. Harta kekayaan bertambah paling signifikan dalam bentuk tanah dan bangunan, alat transportasi, dan kas serta setara kas. (*)

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.