RINTIS Dukung Mitra Jaringan PRIMA Tingkatkan Cyber Resilience

Highlight:

  • RINTIS Sejahtera gelar PRIMA Executive Gathering 2025 di Bali, dorong peningkatan ketahanan siber dan inovasi sistem pembayaran nasional.
  • Fokus pada tema “Beyond Resilience: Accelerating Impact – Progressive Grow” untuk memperkuat kolaborasi mitra Jaringan PRIMA dan pemangku kepentingan industri keuangan.
  • Rintis Sejahtera hadirkan pakar internasional dari FIME International bahas Post-Quantum Cryptography dan masa depan keamanan digital berbasis enkripsi kuantum.

Bali – Perkembangan dan pemanfaatan teknologi digital yang semakin cepat dan masif menuntut pelaku di industri keuangan, perbankan, dan sistem pembayaran untuk adaptif dengan terus mengikuti isu-isu terbaru. 

Di samping itu, dituntut juga untuk meningkatkan ketahanan siber karena kemajuan teknologi digital selalu dibarengi dengan peningkatan ancaman serangan siber yang semakin kompleks dan canggih. 

Peningkatan frekuensi serangan siber serta potensi fraud yang semakin kompleks dan canggih, menurut Presiden Direktur PT Rintis Sejahtera (RINIS) Iwan Setiawan menimbulkan tantangan nyata bagi industri sistem pembayaran nasional. 

Apalagi, terjadinya disrupsi teknologi, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) oleh pelaku kejahatan, semakin menegaskan urgensi memperkuat pertahanan digital. 

Atas dasar inilah, RINTIS mengangkat tema “Beyond Resilience: Accelerating Impact – Progressive Grow” sebagai benang merah dalam PRIMA Executive Gathering 2025 (PRIMA Executive Meeting dan PRIMA Awards) yang digelar hari ini, Kamis, 23 Oktober 2025, di The Mulia Resort, Nusa Dua, Bali. 

Menurut Iwan Setiawan, ada tiga tujuan utama PRIMA Executive Meeting dan PRIMA Award tahun ini.

Pertama, menjadi forum tahunan bagi mitra Jaringan PRIMA serta para pemangku kepentingan industri sistem pembayaran untuk memperkuat hubungan strategis. 

Kedua, menjadi wadah berbagi inisiatif serta perkembangan terbaru dalam industri sistem pembayaran, khususnya di ekosistem Jaringan PRIMA. 

Ketiga, upaya membentuk masa depan industri sistem pembayaran yang lebih terintegrasi, adaptif, dan berdaya saing. 

Untuk mencapai tiga tujuan tersebut, RINTIS akan menghadirkan narasumber-narasumber kompenten di bidang teknologi IT dan ketahanan siber, regulator, dan best practice dari beberapa negara. 

Dalam PRIMA Executive Meeting, RINTIS menghadirkan dua narasumber internasional dari FIME International, James Daniels dan Neil McEvoy, yang akan membawakan materi bertajuk “Payment System Sustainable Resilience and Business Opportunity Creation” serta “A Race Against Post-Quantum Cryptography”. 

Kedua materi ini memperdalam pemahaman bahwa masa depan keamanan digital tidak lagi sebatas mengganti kata sandi, tetapi mengandalkan sistem enkripsi berbasis kuantum yang mampu melindungi data dari serangan generasi baru. 

Sesi ini akan mempertegas dampak Post-Quantum Cryptography (PQC) terhadap keamanan transaksi, yaitu mekanisme baru dalam enkripsi data untuk menghadapi potensi ancaman komputasi kuantum yang dapat membobol sistem keamanan tradisional. 

Kedua sesi ini pada dasarnya akan memberikan perspektif resiliensi ekosistem dan pengembangan bisnis sistem pembayaran kepada seluruh peserta dengan mengambil sudut pandang/paradigma dari sistem pembayaran di berbagai negara lain. 

Selain itu, salah satu sesi utama dalam Prima Executive Gathering 2025 adalah panel diskusi bertema “Balancing the Resilience Challenges Vs Potential New Business Creation.” 

Sesi ini akan menampilkan para pemimpin industri seperti Santoso (Ketua Umum ASPI dan Direktur BCA), Anika Faisal (Sekjen Perbanas), Corina Leyla Karnalies (Direktur BNI), *Saladin Effendi (Direktur BRI), Timothy Utama (Direktur Bank Mandiri), dan Vince Iswara (CEO DANA), yang akan dipandu oleh Abraham J. Adriaansz, Wakil Presiden Direktur PT Rintis Sejahtera. (DW)

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.