Rasain! Uni Eropa Lawan Tarif Impor Trump dengan Palak Perusahaan Teknologi AS

Jakarta — Uni Eropa melawan tarif impor AS dengan cara keren. Mereka memaksa raksasa-raksasa teknologi AS untuk mengubah model bisnis iklan. Jika tidak mau, bakal didenda. Rasain dah!

Perusahaan teknologi AS yang kena aturan tersebut merasa kena palak. Mereka curiga, ini bagian dari perang dagang dengan AS.

Mereka pun pada teriak keberatan. Maklum, jika mereka mengubah model bisnis iklan, profit perusahaan bisa tergerus.

Sementara, denda yang harus dibayar juga sangat besar. Jika ditanggung renteng oleh perusahaan teknologi AS, dendanya mencapai US$800 juta atau setara Rp13,5 triliun (dengan kurs Rp16.881 per dolar AS).

Salah satu raksasa teknologi AS yang teriak paling kencang ada Meta. Maklum, perusahaan milik Mark Zuckerberg ini memiliki banyak perusahaan teknologi, seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

Chief Global Affairs Meta, Joel Kaplan, mengatakan, denda dan paksaan ke Meta untuk mengubah model bisnis iklannya sama saja seperti tarif impor.

“Dendanya miliaran dolar. Ini seperti memaksa kami menawarkan layanan yang lebih buruk,” ujar Kaplan seperti dikutip Reuters, Kamis (24/4).

Chamber of Progress, kelompok dagang AS yang mewakili perusahaan teknologi dalam berbagai isu, seperti undang-undang antimonopoli , moderasi konten , dan mobil tanpa pengemudi, menilai ini bagian dari perang dagang.

Kay Hezemi-Jebelli, perwakilan Chamber of Progress, mengatakan, denda tersebut seharusnya membuat pemerintah AS lebih fokus terhadap regulasi di Uni Eropa, khususnya Digital Markets Act (DMA).

DMA adalah regulasi di Uni Eropa yang bertujuan membuat pasar ekonomi digital lebih adil dan kompetitif.

Pemerintah Donald Trump pun langsung merespon keras. Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS (NSC), Brian Hughes, menilai, denda terhadap perusahaan besar seperti Apple dan Meta adalah pemerasan ekonomi yang tidak akan ditoleransi oleh AS.

“Regulasi di luar negeri yang menargetkan perusahaan AS, menghambat inovasi, dan memungkinkan sensor akan dinilai sebagai hambatan perdagangan dan ancaman terhadap masyarakat sipil yang bebas,” tegas Hughes kepada Politico.

Sementara itu, Juru Bicara Meta menginginkan agar Trump memasukkan DMA dalam negosiasi perdagangan dengan Uni Eropa. Ia merujuk kepada laporan Perwakilan Dagang AS yang menyatakan DMA adalah bentuk hambatan perdagangan non-tarif.

Juru bicara Apple menilai, denda 500 juta euro atas Apple dan pemaksaan perubahan aturan akan berdampak buruk kepada privasi dan keamanan pengguna serta memaksa Apple untuk menyerahkan teknologi mereka secara gratis.

Tampaknya, perang dagang yang disulut Trump semakin membakar kemana-mana. Trump bisa-bisa kena batunya. Saat ini saja, desakan untuk meng-impeach Trump mulai muncul di Gedung Senat. Rasain dah! DW

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.