QRIS Lampaui Pertumbuhan Fenomenal, Artajasa Siap Ekspansi Cross-Border hingga ke Tiongkok

Jakarta – Perkembangan sistem pembayaran digital di Indonesia menunjukkan lonjakan yang sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Instrumen dan kanal pembayaran elektronik kini menjadi pilihan utama masyarakat, dengan QRIS sebagai salah satu inovasi paling fenomenal.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Nancy Adistyasari, menegaskan bahwa tren transaksi digital tidak hanya meningkat di dalam negeri, tetapi juga lintas negara.

“Landscape sistem pembayaran di Indonesia terus berkembang pesat, dan QRIS menjadi bukti nyata dari transformasi tersebut,” ujarnya, dalam Members Meeting ATM Bersama 2025 yang digelar di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (19/9).

Mengutip data Bank Indonesia, pengguna QRIS sudah mencapai 57,1 juta di kuartal II 2025 dengan pertumbuhan 12,99 persen secara tahunan (YoY). Adapun, volume transaksi QRIS menembus 145,5 persen YoY.

Sementara itu, jumlah merchant yang menggunakan QRIS juga meningkat 20,9 persen, sehingga totalnya kini mencapai 39,3 juta merchant. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan pengguna kartu kredit yang hanya 19 juta pengguna.

Di lain tempat, QRIS juga berhasil memperluas jangkauan transaksi lintas batas, termasuk di Singapura, Thailand, dan Malaysia lewat QRIS cross-border.

“Khusus di Malaysia, pertumbuhan transkasi QRIS cross-border ini luar biasa pesat. Hal ini semakin membuka peluang transaksi keuangan antarnegara, termasuk antara Indonesia dan Malaysia,” jelas Nancy.

Ke depannya, kerja sama ini akan terus dikembangkan. Sehingga di tahun ini QRIS cross-border bisa digunakan di dua negara tambahan, yaitu di Jepang dan Tiongkok.

Ia berharap langkah ini bisa membuka peluang lebih luas, tidak hanya bagi industri keuangan, tetapi juga bagi para pelaku usaha lintas sektor.

Dukungan Penuh Artajasa

Sementara, PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) menyatakan turut mendukung pengembangan QRIS.

Direktur Utama Artajasa Armand Hermawan menyebut, hingga Agustus 2025 transaksi QRIS mencapai 3 miliar transaksi melalui infrastruktur perusahaan, dari total 5,4 miliar transaksi secara nasional.

“Artajasa memainkan peran strategis dalam menyediakan solusi end-to-end. Mulai dari deteksi fraud, layanan manajemen pelanggan, hingga pengembangan transaksi lintas batas,” terang Armand.

Terlebih, Artajasa telah mengantongi berbagai sertifikasi internasional seperti ISO 27001:2013 untuk manajemen keamanan informasi, ISO 9001:2015 untuk sistem manajemen mutu, dan PCI DSS 2023 untuk perlindungan data transaksi. Sistem Artajasa juga dipantau 24 jam untuk menjamin keamanan secara real-time. (*) Ranu Arasyki Lubis

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.