Jakarta — PT Perikanan Indonesia, member of ID FOOD menerapkan langkah strategis untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas harga ikan jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri.
Hal ini dilakukan guna menjaga pasokan ikan akibat lonjakan konsumsi masyarakat selama bulan Ramadan, supaya tidak ada kelangkaan dan kenaikan tak wajar untuk komoditas perikanan.
Direktur Operasional PT Perikanan Indonesia Fajar Widisasono mengatakan peningkatan kebutuhan ikan sudah terlihat pada H-7 Ramadan dan akan terjadi hingga H+3 Lebaran. Di mana masyarakat membutuhkan komoditas ikan sebagai lauk pauk saat sahur, berbuka hingga perayaan Idul Fitri.
“Kami telah melakukan langkah strategis untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pasar yakni dengan fokus pada produksi ikan di wilayah-wilayah operasional PT Perikanan Indonesia,” kata Fajar dalam keterangan resmi, yang diterima Kamis, 13 Maret 2025.
Cabang PT Perikanan Indonesia di seluruh Indonesia digencarkan dalam memproduksi ikan. Salah satunya memaksimalkan pengoperasian kapal-kapal perusahaan untuk melakukan penangkapan ikan dan menyerap hasil tangkapan nelayan (offtake), khususnya di perairan Bitung dan Simeulue.
Selain itu, PT Perikanan Indonesia juga mengaktifkan fungsi Cold Storage di berbagai wilayah operasional perusahaan sebagai buffer stock selama bulan Ramadan. Hal ini bertujuan untuk mengatasi fluktuasi permintaan dan pasokan.
Hasil serapan ikan PT Perikanan Indonesia periode Januari 2024 sampai Februari 2025 sebesar 6.256 ton. Di mana ikan yang ditangkap dan diserap antara lain Tuna, Bandeng, Cakalang, Cumi, Gurita, Kembung, Layang, Sotong, dan Tongkol. Di samping itu, jumlah stok ikan di Cold Storage PT Perikanan Indonesia pada 28 Februari di berbagai wilayah sebesar 212 ton. Stok ikan tersebut tersebar di Ambon, Bacan, Bitung, Belawan, Brondong, Pekalongan, Jakarta, Sorong, dan Makasar.
“Perusahaan turut memastikan mutu dari produk perikanan dari hulu hingga hilir selalu terjaga kualitasnya. Salah satunya yaitu dengan sertifikasi Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Unit Muara Baru, kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta untuk standar mutu fasilitas dan sarana pengolahan ikan,” sambung Fajar.
PT Perikanan Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, selaku regulator dalam pengelolaan pelabuhan perikanan di Indonesia.
PT Perikanan Indonesia juga menggandeng 3 perusahaan asing dan lokal untuk melakukan terbosan bisnis perikanan guna mendukung ketahanan pangan nasional. Ketiga perusahaan, yakni AST Oceanics, International Marine Development Investment, serta PT Nusantara Resour Sinergi (Haitai Group).
“Ini juga selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung ketahanan pangan di sektor perikanan dengan memanfaatkan sarana serta prasarana perikanan secara maksimal untuk mendukung proses bisnis perikanan dari hulu hingga hilir,” pungkas Fajar. SW