Mantap! Provinsi Jateng dan BPD Jateng Raih Golden Trophy dari The Asian Post

Jakarta— Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dinobatkan sebagai provinsi terbaik dalam riset yang dilakukan oleh The Asian Post beberapa waktu lalu.

Bahkan, bank kebanggaan masyarakat Jateng, yakni BPD Jateng turut mendapatkan penghargaan Golden Trophy dalam kajian yang sama.

Provinsi yang dipimpin oleh Mantan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ini sukses mendapatkan 3 penghargaan beruntun di ajang “The Asian Post Regional Champion 2024”.

Penghargaan tersebut yakni The 4th Best Regional Champion, The 2nd Best Province in Happiness Index 2024, dan The 3rd Best Province in Fiscal Index.

Setelah menjumlahkan seluruh bobot penilaian, The Asian Post Research memilih Jateng sebagai salah satu provinsi terbaik yang masuk dalam kategori indeks umum.

Penghargaan diberikan berdasarkan hasil kajian yang dilakukan The Asian Post, member of Infobank Media Group. Adapun metodologi yang dilakukan untuk menghasilkan “Regional Champions 2024” adalah dengan mengukur seluruh indikator.

Secara keseluruhan (indeks umum), Jateng mendapatkan bobot sebesar 8.011 poin, sedangkan di Indeks Provinsi dengan Fiskal Terbaik mengantongi bobot 356,11 poin, dan terkahir, di Indeks Provinsi Paling Bahagia sebesar 5,88 poin.

Indeks fiskal berbicara tentang suksesnya suatu provinsi dalam mendulang pendapatan daerahnya yang berasal dari hasil pajak, retribusi, pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, maupun PAD lainnya.

Maka dari itu, beberapa komponen seperti rasio PAD terhadap pendapatan daerah, dan realisasi pendapatan daerah maupun PAD terhadap target menjadi hal penting yang patut diapresiasi.

Bobot yang juga memiliki nilai tertinggi ialah belanja daerah. Semakin tinggi nilai yang diperoleh maka akan semakin baik. Hal lainnya berkenaan dengan pajak daerah dengan menilai realisasi dan capaian target.

Sementara untuk indeks kebahagiaan masyarakat dilihat dari pergeseran angka harapan hidup. Perlu diketahui, angka harapan hidup merupakan sarana evaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya di suatu negara.

Tim Asian Post Research mengukur indeks kebahagiaan dari angka harapan hidup dan atas perubahannya selama dua tahun terakhir.

Angka harapan hidup diukur berdasarkan rerata usia yang diperkirakan pada seseorang atas dasar angka kematian pada masa tersebut yang cenderung tidak berubah di masa mendatang.

Terakhir, dari berbagai indeks tersebut, The Asian Post Research kemudian memilih provinsi terbaik di kategori indeks umum dengan menjumlahkan seluruh bobot penilaian.

Bank Jateng Raih Golden Trophy

Di waktu yang sama, BPD Jateng turut meraih penghargaan Golden Trophy di kategori “KBMI 2 – Modal Inti di Atas Rp6 Triliun s.d Rp14 Triliun dengan Aset Rp50 Triliun s.d Rp100 Triliun”.

Penghargaan ini digagas sebagai apresiasi atas kerja keras badan usaha milik daerah (BUMD), khususnya BPD, BPR, dan BPRS milik Pemda.

Data keuangan di rating BUMD keuangan ini mengacu pada laporan keuangan per September atau triwulan ketiga pada 2023.

Sepanjang tahun lalu, BPD Jateng telah mencetak kinerja yang solid dengan mencatatkan raupan laba bersih sebesar Rp1,59 triliun.

Laba tersebut disumbang oleh pendapatan bunga senilai Rp7,05 triliun, sedangkan beban bunga tercatat Rp2,25 triliun. pendapatan bersih BPD Jateng Rp4,80 triliun per 31 Desember 2023.

Sedangkan dari sisi aset, BPD Jateng mencatatkan pertumbuhan 4,69% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp84,49 triliun menjadi Rp88,45 triliun.

Seiring dengan pertumbuhan aset, kredit perseroan juga terdongkrak 6,96% yoy dari Rp54,15 triliun menjadi Rp57,92 triliun. Pembiayaan syariah juga turut meningkat dengan pertumbuhan yang lebih tinggi, yaitu sebesar 17,04% yoy dari Rp3,11 triliun menjadi Rp3,64 triliun.

Kemudian, himpunan dana pihak ketiga (DPK) per 31 Desember 2023 tercatat senilai Rp68,11 triliun atau tumbuh 1,90% yoy dari Rp66,84 triliun. Sepanjang tahun lalu, komposisi DPK BPD Jateng terdiri dari giro Rp9,92 triliun, tabungan Rp25,40 triliun, dan Rp32,79 triliun.

Adapun, permodalan BPD Jateng mengalami penguatan dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 22,28%, naik dari 21,70% pada akhir 2022. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) tercatat pada level 3,54%, sedangkan NPL nett sebesar 0,52%.

Angka tersebut masih berada di bawah threshold yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu maksimal 5%. Net interest margin (NIM) BPD Jateng terpantau sebesar 5,83%, dengan return on asset (ROA) sebesar 2,45% dan return on equity (ROE) sebesar 16,79%. Rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) berada pada level 88,98%. (*) RAL

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.