THE ASIAN POST, JAKARTA ― Polisi masih mendalami kasus pembunuhan sadis disertai mutilasi yang menimpa Fera Oktaria (21).
Kasus pembunuhan disertai mutilasi oleh terduga pelaku Prada DP, saat ini dikembangkan oleh tim gabungan Polda Sumsel dan PomDam II Sriwijaya.
Hingga kini Prada DP pun belum ditemukan. Motif tindakan keji Prada DP ini pun masih misteri.
Sebagaimana diberitakan, jasad Fera ditemukan tewas di sebuah penginapan di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Meski Polisi belum menemukan motif Prada DP menghabisi Fera, pihak keluarga menduga pembunuhan didasari rasa sakit hati, lantaran Fera menolak untuk menjalin hubungan serius, serta didorong rasa cemburu.
“Salah satu teman korban bercerita sebelum Fera meninggal pernah berkata ‘daripada dia jatuh ke cowok lain lebih baik aku bunuh’ itu yang dikatakan Fera kepada teman-temannya,” tutup Firdaus.
Firdaus mengaku terakhir berkomunikasi dengan Fera pada tanggal 7 Mei malam hari, ketika itu dia sedang bekerja.
“Malam itu saya sempat bertanya dimana keberadaannya Fera jawab ‘lagi kerja shift sore jadi pulang malam’ setelah itu esok nya tidak aktif lagi nomernya hingga dikabarkan meninggal,” katanya.
Dari data yang dihimpun, jasad Fera ditemukan pada Jumat (10/5/2019) Penginapan Jalan HIndoli, Sungai Lilin, Musi Banyuasin.
Kondisi jasad Fera mengenaskan karena bagian tubuhnya ada yang terpotong. []