THE ASIAN POST, AMBON ― Polisi masih terus melakukan negosiasi insentif dengan pembajak kapal KM Mina Sejati, yang saat ini posisinya berada di Selatan Kota Dobo, Ibu Kota Kepulauan Aru.
“Personil polisi bersama Lantamal IX/Ambon dan Basarnas telah menemukan lokasi KM Mina Sejati, makanya intensif bernegosiasi untuk menyelamatkan sandera dan menangkap penyandera,” kata Kapolda Maluku, Irjen Pol. Royke Lumowa di Ambon, Senin (19/8).
Sebelumnya, Kepala Kantor Badan SAR Nasional Cabang Ambon, Muslimin mengatakan, identitas tiga orang yang diduga sebagai pelaku pembajakan dan perampokan di atas KM Mina Sejati sudah terungkap setelah KRI Lada-521 dari jajaran TNI AL menyergap mereka di tengah laut.
Mereka berinisial NH alias Nurul (Masinis), FDL alias Ferri, dan QIM alias Qersim.
Menurut Muslimin, dirinya mendapat laporan, dari aksi pembajakan atau perampokan terhadap KM Mina Sejati, di perairan laut Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, terdapat 18 orang penumpang yang belum diketahui nasibnya.
“Informasi yang kami terima dari Kantor Koordinator Pos SAR Tual bahwa KM Mina Sejati yang dinakhodai Ko Awi diduga dibajak oleh tiga orang anak buah kapalnya sendiri,” katanya.
Aksi pembajakan ini terjadi pada Sabtu(17/8), sekitar pukul 16:00 WIT.
Menurut dia, dalam kapal itu terdapat 36 orang penumpang, namun saat terjadi insiden pembajakan, sembilan orang menceburkan diri ke laut, dua orang di antaranya ditemukan telah meninggal dunia.
“Tujuh orang lainnya ditemukan selamat oleh sebuah kapal nelayan yang kebetulan posisinya berdekatan dengan KM Mina Sejati,” tegas Muslimin.
Selanjutnya, Kapolda mengatakan, operasi pembebasan kapal melibatkan KRI Lada – 521 maupun kapal milik Basarnas yang sejak Minggu malam.
Apalagi, kondisi cuaca ekstrem dengan gelombang laut mencapai dua meter sehingga mengganggu kegiatan operasi.
“Saya intensif berkoordinasi dengan TNI-AL dan Basarnas agar bisa membebaskan para sandera, makanya diharapkan kondisi cuaca tidak ekstrem agar negoisasi bisa membuahkan hasil yang baik,” ujarnya.
Kapolda mengakui, sedikitnya 27 personil polisi bersama dari Basarnas didukung KRI Lada- 521 yang posisinya dekat dengan KM Mina Sejati untuk bernegoisasi guna membebaskan para sandera.
“Mudah – mudahan dalam waktu dekat para sandera bisa diselamatkan, menyusul KM.Mina Sejati terdeteksi KRI Lada – 521 maupun kapal Basarnas pada Minggu (18/8),” tandasnya.
Disinggung dua orang yang meninggal, dia menjelaskan, jenazahnya telah diamankan di salah satu kapal nelayan dan diarahkan dievakuasi ke darat (Dobo).
“Kapal nelayan tersebut satu perusahaan dengan KM Mina Sejati sehingga evakuasi dua jenazah tersebut ditangani manajemennya,” kata Kapolda. []