Pemprov Bali dan BPD Bali Sabet Penghargaan The Asian Post Best Regional Champion 2024
Bali— Pemerintah Provinsi Bali dan Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD Bali) berhasil menyabet penghargaan di ajang The Asian Post Best Regional Champion 2024.
Provinsi Bali dinobatkan sebagai salah satu The Best Province.
Sedangkan BPD Bali diganjar penghargaan The Best Regional Champion. Malam apresiasi The Asian Post Best Regional Champion 2024 digelar di The Stones Hotel, Bali, Jum’at, 31 Mei 2024.
Ajang ini digagas sebagai apresiasi atas kerja keras pemerintah daerah, terutama pemerintah provinsi dan badan usaha milik daerah (BUMD), khususnya BPD dan BPR milik Pemda.
Penghargaan diberikan berdasarkan hasil kajian yang dilakukan The Asian Post, member of Infobank Media Group. Adapun metodologi yang dilakukan untuk menghasilkan “Regional Champions 2024” adalah dengan mengukur seluruh indikator yang ada.
Pertama, menyusun target setiap indikator yang diproksi dari data-data asumsi APBN atau berdasarkan realisasi nasional.
Kedua, mengalkulasi nilai setiap provinsi didasarkan target APBN atau dibandingkan terhadap realisasi nasional (33 provinsi).
Dalam hal ini, Kalimantan Utara tidak dimasukkan dalam analisis karena data keuangan yang belum tersedia.
Ketiga, menghitung nilai setiap provinsi berdasarkan bobot yang telah ditetapkan. Keempat, beberapa provinsi bernilai negatif karena pencapaian indikatornya jauh dari level nasional.
Terakhir, dari berbagai indeks tersebut, The Asian Post Institute selanjutnya memilih provinsi terbaik di kategori indeks umum dengan menjumlahkan seluruh bobot penilaian.
Setiap bobot yang dikantongi masing-masing provinsi itu kemudian diakumulasikan dengan bobot dari setiap indeks.
Indeks Ekonomi memiliki bobot sebesar 17,5, Indeks Sosial sebesar 20, Indeks Keuangan sebesar 15, Indeks Fiskal sebesar 15, Indeks Daya Saing sebesar 15, dan Kebahagiaan sebesar 17,5.
Hasilnya posisi top 5 The Best Province diisi oleh DKI Jakarta, Jawa Barat, Maluku Utara, Jawa Tengah, dan Bali.
Sementara BPD Bali meraih predikat The Best berdasarkan hasil kajian rating BUMD pada sektor keuangan yang dilakukan The Asian Post.
Kajian ini mencakup BPD, BPR dan BPRS milik Pemda. Data keuangan di rating BUMD keuangan ini mengacu pada laporan keuangan per September atautriwulan ketiga pada 2023.
BPD Bali memang tercatat membukukan kinerja apik pada 2023. Pencapaian positif itu pun berlanjut di kuartal I 2024.
Menurut I Nyoman Sudharma, Direktur Utama Bank BPD Bali mengatakan, pertumbuhan ekonomi Bali meningkat di atas rata-rata pertumbuhan nasional berdampak positif pada bisnis UMKM yang menjadi segmen pasar utama BPD Bali.
“Umumnya kami fokus pada UMKM. Pertumbuhan kredit UMKM kami hampir dua digit, dan share kredit UMKM BPD Bali sampai di bulan April 2024 ini sudah di atas 50 persen. Kalau kami lihat kewajiban sampai Desember 2024 yang minimal 30 persen, kami sudah lewat,” ujarnya di sela acara.
Ia menambahkan, dari pertumbuhan ekonomi dan volume bisnis yang ada, BPD Bali juga bisa memperkuat struktur dana pihak ketiga (DPK).
Rasio dana murah (CASA) BPD Bali per April 2024 di kisaran 68 persen. Ini menjadi pondasi kuat bagi BPD Bali untuk membiayai kredit ke sektor UMKM dengan suku bunga yang kompetitif.
“Tingkat suku bunga kredit UMKM kami itu single digit,” tegasnya sembari menambahkan.
Porsi CASA yang besar juga menjadi kunci bagi BPD Bali untuk menjaga profitabilitas di tengah tren suku bunga tinggi yang terjadi sekarang ini.
Sebagai informasi, The Asian Post menentukan institusi bank terbaik milik pemda berdasarkan lima langkah besar.
Pertama, menentukan formula rating yang berdasarkan pada perkembangan perbankan, kebijakan regulator, dan pencapaian perbankan dalam industri. Kedua, mengumpulkan data laporan keuangan periode September 2022-September 2023.
Patokan kami, semua laporan telah dipublikasi, dan dengan demikian, seluruh laporan keuangan dipandang benar tanpa kecuali.
Ketiga, mengolah angka-angka dengan berbagai rasio dan pertumbuhan yang telah ditentukan.
Hasilnya dihubungkan dengan bobot yang sudah diberikan sebelumnya.
Keempat, mengelompokkan bank-bank sesuai dengan besaran aset, untuk menentukan predikat dan peringkat berdasarkan nilai yang diperoleh.
Terakhir, memberikan notasi akhir untuk pemberian predikat. Setelah nilai-nilai dikumpulkan, pemeringkatan dilakukan agar proses membaca bisa lebih mudah.
Bagi The Asian Post Research, dari semua rating, yang prioritas adalah predikat, bukan nomor urut.
Sementara itu, bagi yang memiliki non performing loan (NPL) di atas 5% langsung didiskualifikasi.
Prinsip ini berlaku bagi semua: bank umum, termasuk BPD, BPR, dan BPRS. (*) AA