Paruh Pertama 2023, ASDF Ungkap Pembiayaan Mobil LCGC Masih Jadi Primadona
Jakarta—PT Astra Sedaya Finance (ASDF) mencatatkan minat konsumen terhadap pembiayaan di segmen mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) masih sangat tinggi di tahun ini.
Direktur Marketing & Sales Astra Sedaya Finance Tan Chian Hok menyebut, pembiayaan mobil jenis LCGC terpantau masih mendominasi di kelas multipurpose vehicle/MPV.
“LCGC masih menjadi favorit hingga kini, dan medium MPV itu hal yang favorit. Kalau kita tahu memang penjual mobil masih fokus ke passanger car dibandingkan yang sedan dan sebagainya. Di pembiayaan kita, hampir 60-70% itu LCGC,” ungkapnya kepada Asian Post, Kamis (27/7/2023).
Tingginya minat LCGC ternyata berbanding terbalik dengan permintaan mobil listrik atau (electronic vehicle/EV CAR) yang tercatat masih rendah. Meski tidak menyebut angkanya, Tan Chain Hok mengatakan setiap bulan permintaan pembiayaan mobil listrik di ASDF masih tetap ada.
“Mobil listrik kalau di kami ada booking tetap kita biayai. Sudah ada, walau pun masih kecil karena kita tahu market-nya masih sedikit. Tapi mulai setiap bulan adalah booking untuk EV car, ada Hyundai, Wuling, dan sebagainya.
Menurut Tan, konsumen mobil listrik cenderung membeli secara tunai. Ini disebabkan kendaraan jenis ini memiliki segmen market yang berbeda, dan biasanya digunakan sebagai kendaraan kedua.
Jika dilihat secara keseluruhan, tren penjualan mobil listrikterus meningkat. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan adanya peningkatan penjualan mobil listrik di Indonesia hingga 383,46% secara (year on year/yoy) di 2022 menjadi 15.437 unit.
Namun, penjualan mobil listrik terhadap pasar kendaraan roda empat atau secara keseluruhan masih sangat minim. Misalnya, pada Mei 2023, Gaikindo mencatatkan kontribusi penjualan mobil listrik ke pasar kendaraan roda empat atau lebih secara keseluruhan hanya sebesar 1,9%. (*) RAL