Jakarta– PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bank) melakukan optimalisasi kualitas aset melalui skema asset swap.
Aset nonproduktif berupa portofolio kredit bermasalah (NPL) dan kredit yang telah dihapus buku, ditukar dengan aset produktif berupa sukuk yang diterbitkan oleh PT TBS Energi Utama Tbk (TBS).
Direktur Utama KB Bank Tom (Woo Yeul) Lee menyampaikan, transaksi ini menjadi bagian dari strategi KB Bank dalam meningkatkan kualitas portofolio aset sehingga dapat melakukan recovery atas aset nonproduktif. Hal ini sekaligus memperbesar porsi aset produktif dan membuka ruang ekspansi yang lebih luas untuk pertumbuhan margin bunga bersih (NIM).
Dengan proporsi aset yang lebih sehat, KB Bank memiliki fleksibilitas lebih baik dalam menyalurkan kredit dan meningkatkan profitabilitas jangka panjang.
“Optimalisasi aset melalui skema asset swap ini langkah nyata dalam upaya transformasi dan turnaround KB Bank menuju profitabilitas yang berkelanjutan.
Kami mengganti aset nonproduktif dengan sukuk yang memiliki nilai lebih stabil. Sehingga dapat memperkuat struktur keuangan dan menciptakan pertumbuhan yang lebih sehat,” kata Tom, di Jakarta Senin (25/3).
KB Bank telah melakukan berbagai langkah strategis untuk memperbaiki kualitas aset, meningkatkan likuiditas, serta memperkuat efisiensi operasional.
Hingga 2024, emiten berkode saham BBKP ini mampu membukukan pendapatan bunga bersih (NII) Rp909 miliar atau tumbuh 49,20% secara year-on-year.
Pertumbuhan ini selain ditopang strategi ekspansi yang terukur dan pengendalian beban secara efisien, juga didorong upaya KB Bank dalam memperbaiki kualitas asetnya.
Rasio kredit berkualitas rendah atau loan-at-risk (LAR) pada 2024 berhasil ditekan menjadi 23,10% dari sebelumnya 39,77% di tahun 2023. Demikian rasio NPL bruto membaik menjadi 8,74% dari 9,70% di tahun sebelumnya, sementara NPL net turun menjadi 4,38% dari 4,95%.
Hasilnya, KB Bank dapat memperbaiki margin bunga bersih (NIM) tahun 2024 menjadi 1,31% dari 0,78% pada tahun sebelumnya. (*) RAL