Operasi TOL Solo – Ngawi Dorong Wisata Daerah

THE ASIAN POST, NGAWI – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno optimistis pengoperasian Jalan Tol Solo – Ngawi sepanjang 90,43 Km dapat mendorong pertumbuhan pariwisata di daerah sekitar. Jalan tol Solo – Ngawi bisa memangkas waktu tempuh dari yang semula 3 jam via jalan raya, sekarang hanya ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Di mana, ini juga akan mempermudah dan mempercepat akses dari dan menuju destinasi wisata yang ada di Solo, Sragen, maupun Ngawi.

 

Rini mengungkapkan, terpangkasnya waktu tempuh diharapkan juga dapat mempercepat distribusi logistik dan menciptakan konektivitas baru.

“Destinasi wisata di sepanjang Solo sampai dengan Ngawi cukup banyak. Di Karanganyar yang terkenal ada Tawamangu. Di Sragen ada wisata air panas Bayanan, Situs Arkeologi Sangiran, hingga wisata hiking Gunung Kemukus,” kata Rini di Ngawi, Rabu (28/11).

Di Ngawi pun tak kalah menarik, sambung Rini, di sana terdapat destinasi wisata sejarah seperti Benteng Van Den Bosch dan Museum Trinil. Adapun wisata peninggalan sejarah lain seperti Rumah Dr. Radjiman Wedyodiningrat, tokoh pendiri BPUPKI (Badan Pergerakan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Menurutnya, dengan terdorongnya pariwisata berkat jalan tol, secara berkelanjutan bisnis kuliner, kerajinan tangan sampai dengan penginapan pun akan turut menggeliat. Kenaikan permintaan untuk layanan barang dan jasa tersebut dapat menjadi faktor penting dalam meningkatkan perekonomian daerah.

“Pemerintah pun senantiasa akan mendorong peran BUMN untuk terlibat dalam perkembangan tersebut. Sekaligus untuk meningkatkan daya saing produk-produk daerah. BUMN bisa ikut memajukan potensi-potensi tersebut dengan berbagai upaya, baik lewat peningkatan pelayanan umum seperti listrik dan telekomunikasi, penyaluran kredit usaha oleh BUMN perbankan, hingga Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL),” ujar Rini.

Sebagai informasi, Jalan Tol Solo-Ngawi Segmen Sragen-Ngawi bisa langsung dilewati oleh masyarakat  mulai malam ini tanpa dikenakan tarif, mengingat masih dalam masa sosialisasi. Ruas tol ini baru akan dikenakan tarif mulai Kamis, 6 Desember 2018 pukul 00.00 WIB.

Jalan Tol Solo-Ngawi terbagi atas tiga seksi, yakni Seksi 1 Ngawi-Klitik sepanjang 4 km yang sudah beroperasi sejak 30 Maret 2018, Seksi 2 Kartasura-Sragen (35 km) diresmikan 15 Juli 2018, dan Seksi 3 Sragen-Ngawi (51 km) yang baru saja diresmikan.

Selain itu, Tol Solo-Ngawi menghubungkan Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen di Jawa Tengah dan Kabupaten Ngawi di Jawa Timur.

Untuk memudahkan mobilisasi pengguna, jalan tol ini dilengkapi dengan delapan Gerbang Tol (GT), yakni GT Colomadu, GT Bandara Adi Sumarmo, GT Ngemplak, GT Purwodadi, GT Karanganyar, GT Sragen, GT Sragen Timur dan GT Ngawi. Beroperasi penuhnya Jalan Tol Solo-Ngawi menambah lengkap jaringan mega-proyek Jalan Tol Trans Jawa yang tergabung dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). (Ari Astriawan)

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.