Mulai Tahun Depan, Tanggal 4 Maret Akan Menjadi Hari Spesial Bagi Para Pemerhati Kesehatan
THE ASIAN POST, JAKARTA – Tanggal 4 Maret kelak menjadi tanggal penting bagi mereka yang mempedulikan kesehatan, karena World Obesity Federation sepakat untuk menjadikan tanggal 4 Maret sebagai Hari Obesitas Dunia.
Hari Obesitas Dunia yang sebelumnya dirayakan tiap 11 Oktober ini merupakan cara untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat dalam rangka menurunkan jumlah penderita diabetes di seluruh dunia, ungkap laman World Obesity Day.
Pengubahan tanggal yang sebelumnya 11 Oktober, menjadi 4 Maret ini, disebabkan oleh keberhasilan kampanye obesitas, baik dalam bentuk kampanye harian, maupun kampanye mingguan di seluruh dunia. Misalnya, Hari Obesitas Amerika Serikat, Hari Obesitas Eropa, dan Hari Obesitas India.
“Kampanye masing – masing negara ini sukses mencapai lebih dari 1 miliar orang. Namun, dengan bekerja sama di hari yang sama, kekuatan dan jangkauan kegiatan ini bisa berlipat ganda,” tulis laman tersebut.
“Ambisi kami menggagas Hari Obesitas Dunia yang baru pada 4 Maret 2020, untuk menyerukan respons global terhadap tantangan kritis ini.”
Menurut WHO, obesitas adalah hasil dari akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang menghadirkan risiko bagi kesehatan. Indeks massa tubuh (BMI) menjadi alat ukur untuk mempertimbangkan apakah seseorang masuk ke dalam klasifikasi obesitas atau tidak. Rumus hitungannya pun cukup sederhana, berat badan (kg) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (m). Jika hasil indeks massa tubuhnya di atas dan sama dengan 30 dianggap obesitas. Sementara, jika sama dengan 25 dianggap kelebihan berat badan.
Kegemukan atau obesitas adalah salah satu penyebab utama untuk sejumlah penyakit kronis, seperti diabetes, kanker, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Masalah obesitas yang dulunya dianggap banyak terjadi di negara – negara berpenghasilan tinggi, telah menjadi masalah utama di negara – negara berpenghasilan rendah dan menengah.
