Muktamar Bali: Cak Imin Bakal Serahkan Mandat sebagai Ketum PKB?
Nusa Dua— Hari ini, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar Muktamar VI, di BNDCC kawasan Westin Resort, Bali.
Agenda utamanya ada dua: meminta laporan pertanggungjawaban (LPJ) Cak Imin dan memilih Ketum PKB periode 2024 – 2029.
Agenda pertama, jika merujuk pada Mukernas PKB bulan Juli 2024 lalu, hasilnya sudah bisa dipastikan.
LPJ kepemimpinan Cak Imin periode 2019 – 2024 hampir dipastikan akan diterima seluruh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW). Agenda kedua, jika kembali merujuk pada Mukernas Juli, Cak Imin hampir bisa dipastikan akan kembali didaulat sebagai Ketua Umum PKB.
Sama seperti lima kali masa kepemimpinannya sejak 2005, dia akan dipilih secara aklamasi. Sinyal Cak Imin bakal terpilih secara aklamasi sudah terlihat jauh-jauh hari.
Beberapa DPW secara terbuka sudah menyatakan dukungannya kembali kepada Cak Imin untuk melanjutkan kepemimpinannya.
Ketua DPW PKB Jambi, Faisol Riza, misalnya. Dia yang pada Muktamar VI ini jadi Ketua Panitia mengungkapkan, jika mayoritas DPW mendukung Cak Imin akan meminta Cak Imin untuk kembali jadi Ketum PKB.
“DPW Jambi bersama seluruh DPW se-Indonesia sudah meminta Cak Imin dalam Mukernas pada bulan Juli lalu agar kembali menakhodai PKB ke depan,” ujar Faisol.
Jadi, nyaris tak ada aral-rintang bagi Cak Imin untuk kembali memimpin PKB. Apalagi, Jumat (23/8) kemarin, Abdul Rochman (Gus Adung), satu-satu calon penantang Cak Imin di Muktamar, menyatakan mundur dari pencalonan.
Artinya, Muktamar VI PKB yang digelar selama dua hari, 24 – 25 Agustus 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) kawasan Westin Resort, Nusa Dua, Bali ini, hampir bisa dipastikan tinggal ketok palu.
Cak Imin bakal jadi Ketum PKB, untuk kali keenam! Tapi, sumber The Asian Post di internal PKB membisikkan kabar mengejutkan: Cak Imin bakal menyerahkan mandatnya sebagai Ketum PKB kepada orang kepercayaannya.
Hal ini tak lepas dari ketidakharmonisan hubungan PKB dan PBNU yang akhir-akhir ini semakin mengkristal.
Bahkan, di momen Muktamar di Bali ini, organisasi sayap PBNU, yakni GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa, menggelar Apel Kesetiaan kepada PBNU di Lapangan Padang Galak, Sanur, Bali.
Hanya sepelemparan batu dari lokasi Muktamar PKB di Nusa Dua.
“Cak Imin diminta untuk mempertimbangkan kondisi hari ini terkait kepemimpinan PKB ke depan,” ujar sumber.
Siapa yang meminta? Bisa jadi pemerintah berkuasa hari ini, atau pemerintah baru yang sudah resmi terpilih. PBNU adalah faktor penting bagi pemerintah, siapa pun itu.
PKB setali tiga uang. Jadi, harus ada jalan tengah.Dan, jalan tengah itu cukup mengejutkan: Cak Imin bakal menyerahkan mandatnya ke kader pilihannya.
“Nanti di akhir pandangan DPW, mereka akan meminta Cak Imin untuk memimpin PKB kembali. Namun, Cak Imin dengan bijak akan menyerahkan mandatnya kepada Pak Faisol Reza,” ungkap sumber. Kenapa Faisol? “Nah, itu Cak Imin yang tahu,” jawab sumber.
Menurut pengamat politik dari Center for Economic and Democracy Studies (CEDES) Zaenul Ula, jika benar Faisol Riza dipilih sebagai penerus Cak Imin di PKB, itu sangat masuk akal.
“Ini semacam pemutus histori bahwa PKB di bawah kepemimpinan Faisol Riza adalah PKB baru yang tak terkait dengan PBNU,” ujar Zaenul Ula kepada The Asian Post, Sabtu (24/8).
Faisol, lanjut Zaenul, adalah sosok yang tepat untuk menggantikan Cak Imin jika target memutus hubungan sejarah dengan PKB masa lalu.
“Faisol adalah aktivis kiri yang dulu aktif di PRD. Tidak ada kaitan sama sekali dengan PBNU dan peran ulama,” ujarnya.
Ketika dikonfirmasi, Faisol Riza belum memberikan konfirmasi. Pesan WA yang dikirimkan ke nomor ponselnya sejak pagi tadi belum direspon.
Ketika disambangi di lokasi Muktamar di BNDCC, sosoknya juga belum terlihat muncul.
Kita tunggu saja sampai nanti malam, saat dibukanya Muktamar VI PKB, yang kabarnya bakal dihadiri Presiden Jokowi, Wapres Ma’ruf Amin, dan Presiden terpilih Prabowo Subianto. (DW)