ASTA DALA SIMBOL KEAGUNGAN HYANG WIDHI WASA
Kemudian tersebutlah pada abad ke 16 datang ke Bali seorang wiku sakti mandra guna bernama Dang Hyang Nirartha yang menambahkan symbol Dewata Nawa Sangha disetiap sudut menjadi Asta Dala yang menutupnya ditengah dengan Sang Hyang Tri Purusa.
Asta Dala merupakan delapan symbol keagungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa yaitu (1) anima, memiliki kekuatan yang dapat merubah diri-Nya menjadi sekecil kecilnya (2) lagima, bersifat ringan atau halus (3) mahima, maha besar meliputi semuanya (4) prapti, serba tercapai, segala kehendak (5) prakamya, segala kehendaknya selalu terlaksana (6) icitwa, beliau mengatur segala yang ada didunia dan bhuwana agung ini. (7) wacitwa, tidak ada yang melebihi kekuasaanNya (8) yatrakamawasaytwa, tidak ada yang menentang kodratNya.
Demikian juga dijelaskan bahwa delapan symbol tersebut sebagai bunga dan daun dari Swastika, yaitu : Sebagai bunga, Padma yang berdaun bunga delapan, merupakan bentuk Swastika seperti timbul dalam bentuk Padma (teratai) yang berdaun bunga delapan. Sebagai daun Padma Anglayang yang jumlah daunnya delapan menjadi delapan arah dari bumi.
Demikian juga halnya dengan bunga yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan warna bunga yang dipilih sesuai dengan Padma Asta Dala dan baunya harum untuk jenis bunga yang digunakan dalam persembahyangan.