Menyapa Pohon, Mengenang Timtim

Catatan Egy Massadiah

Bagaimana Doni Monardo mengekspresikan rasa bahagianya terhadap pohon? Moment itu terungkap Jumat pagi (23/10/2020).

Alkisah, saat berkunjung ke markas Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur, Doni menjumpai pohon-pohon yang pernah ditanamnya, kurun waktu 2011 hingga 2012. Saat itu, Doni menjabat Wadanjen Kopassus.

Pada satu pohon sengon laut yang ia tanam Januari 2012, spontan kedua tangannya memeluk sang batang pohon, seakan tak kuasa menyembunyikan kerinduan. Apa yang dia ekspresikan, sungguh mengagetkan sekaligus mengharukan.

Laksana dua orang yang lama tak berjumpa, dan demi melepas rindu, tak ada ekspresi paling lugas kecuali merangkulnya. Dengan mata berbinar, degup jantung yang terpacu kencang karena dorongan rasa bahagia, Doni seketika merapatkan dirinya ke pohon sengon laut itu.

Kami menyaksikan dan ikut larut dalam rona kebahagiaan Doni Monardo. Saya sebut kami, sebab saya memang bukan satu-satunya saksi mata atas peristiwa tadi. Di sekitar saya berdiri antara lain Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohamad Hasan, Danpusdiklatpassus Brigjen TNI Thevi Angandowa Zebua, S.E. dan lain-lain.

Peristiwa hari itu sejatinya tidak berdiri sendiri. Doni Monardo bukan tiba-tiba datang ke Mako Kopasus. Satuan yang sudah menempanya sejak lulus Akmil 1985 hingga memuncaki karier menjadi Danjen Kopassus (2014-2015).

Rangkaian peristiwa sebelumnya, terjadi di nol kilometer hulu Sungai Ciliwung, Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa (20/10/2020). Selaku Kepala BNPB, Doni Monardo meninjau sekaligus menanam bibit vetiver dan pohon keras, tepatnya di kawasan Telaga Saat.

Di hadapan Bupati Bogor Ade Yasin dan Wali Kota Bogor Bima Arya, Doni menyebutkan ihwal prognosa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa beberapa bulan ke depan curah hujan tinggi 20 sampai 40 persen dari biasa. Fenomena La Nina berpotensi menyebabkan bencana khususnya banjir dan longsor.

“Bapak Presiden dalam dua minggu ini menyampaikan pesan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem agar tidak menimbulkan kerugian dan korban jiwa yang banyak,” kata Doni Monardo.

Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohamad Hasan akmil 1993 diundang khusus oleh Doni dalam kapasitas penggagas pembersihan titik nol Ciliwung. Ketika itu Hasan menjabat Danrem Bogor.

Saat kegiatan rampung, Doni mengintermezo Mayjen Hasan dengan mengatakan, “Saya Kepala BNPB yang mantan Danjen Kopassus, tapi staf saya di BNPB belum pernah ada yang melihat dan memegang senjata….”

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.