Mbelgedes! Siapa Bilang Jatuhnya SVB Ndak Ngefek ke Indonesia?

Jakarta — Sulit untuk percaya jika tragedi bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB) tak berpengaruh ke Indonesia. Bukti terlalu banyak untuk dikemukakan.

Salah satu bukti sahih di depan mata adalah goncangnya saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak perdagangan Senin (13/3) pasca-kejatuhan SVB Jumat (10/3), hingga pagi ini, Kamis (26/3) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas.

Bahkan, pada pembukaan perdagangan tadi pagi, IHSG sempat menyentuh level terendahnya sejak setahun terakhir, yakni ke angka 6.556,20. Jadi, siapa bilang SVB effect ndak ada?

Berdasarkan pantauan The Asian Post Research, hampir semua sektor mengalami penurunan tajam sepanjang empat hari terakhir. Meski sempat menguat di perdagangan Selasa (14/3), pagi ini saham-saham di BEI kembali merah merona.

Semua sektor memerah. Semerah bibir penghuni Taman Lawang di malam hari.

Pada pantauan pukul 09.30 WIB, indeks LQ45 yang menjadi acuan naik-turunnya IHSG memerah di angka -0,24. Kontribusi penurunan terbesar disumbang oleh sektor energi yang anjlok 1,55%, disusul sektor transportasi -1,13%, sektor properti -0,90%, sektor teknologi -0,50%, dan sektor keuangan -0,43%.

Hampir bisa dipastikan, ini efek dari kejatuhan SVB. Tak usah malu untuk mengakui bahwa Indonesia juga kena efeknya. Sama seperti bursa-bursa di Eropa yang pagi ini juga mengalami penurunan perdagangan saham.

Indeks pan-European Stoxx 600 misalnya, untuk sementara ditutup 3% lebih rendah, dengan semua sektornya berada di zona merah. Saham-saham yang turun jauh itu disinyalir diakibatkan oleh sentimen negatif kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) serta isu-isu buruk terkait Credit Suisse.

Saham perbankan anjlok 7%, menjadikannya yang terburuk sejak peristiwa invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, seperti yang ditunjukkan pada data Eikon, dikutip dari CNBC, Kamis, 16 Maret 2023. Sementara sektor migas turun 6,7% dan pertambangan turun 5,6%.

Jadi, mbelgedeslah jika dibilang SVB ndak ngefek ke Indonesia. DW

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.