Kinerja Positif, Fitch Naikkan Rating Bank BJB Menjadi AA-(Idn) dengan Outlook Stabil

Jakarta— Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menaikkan peringkat nasional jangka panjang PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) menjadi AA-(Idn) dengan outlook stabil, dari yang sebelumnya A+(Idn).

Kinerja positif yang dicapai Bank BJB tersebut membuat peringkat pengelolaan keuangan ikut terkerek.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi berpendapat, kenaikan peringkat itu mencerminkan pandangan Fitch bahwa pemegang saham utama Bank BJB akan selalu memberikan dukungan kepada manajemen perusahaan dalam menjalankan roda bisnis dan memperkuat pertumbuhan kredit.

Menurutnya, peringkat Nasional Jangka Panjang ‘AA-(Idn)’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang rendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.

“Dengan Peringkat AA-(Idn), Fitch memandang bahwa tingkat risiko default atau gagal bayar, hanya sedikit berbeda dari emiten atau obligasi dengan peringkat tertinggi di negara tersebut. Kinerja positif Bank BJB diraih karena mampu untuk mengelola bisnis secara agresif namun terukur,” ujarnya.

Tidak hanya itu, kata Yuddy, capaian ini didorong dengan adanya berbagai produk, seperti kredit pegawai pemerintahan daerah (Pemda). Produk seperti ini menurut dia terbukti menjadi pasar yang tangguh yang tidak mudah diambil alih atau ditiru oleh bank lain. Belum lagi, produk digital, kredit korporasi, dan kredit konsumer.

“Bank BJB telah melakukan berbagai inovasi dan pengembangan digitalisasi. Adapun hal tersebut berdampak pada pendapatan fee based income yang naik signifikan. Tak terkecuali dari kanal-kanal atau layanan digital yang semakin digandrungi,” ungkapnya.

Yuddy meyakini, peringkat AA-(Idn) dari Fitch Ratings semakin membuktikan bahwa Bank BJB memiliki kemampuan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang.

“Peringkat tersebut juga mencerminkan posisi Bank BJB yang kuat di pasar captive di provinsi Jawa Barat dan Banten, kualitas aset yang kuat, dan permodalan yang kuat,” ucap Yuddy.

Menurut Fitch, terdapat beberapa faktor penggerak peringkat Bank BJB.  Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, Bank BJB memiliki pangsa pasar sekitar 1,7% dari aset industri perbankan per-Juni 2022.

Perusahaan dinilai memiliki kecenderungan untuk didukung oleh pemerintah pusat mengingat perannya yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi pasar dalam negeri, khususnya di Jawa Barat dan Banten.

Apalagi, dua provinsi tersebut memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.

Lembaga pemeringkat tersebut juga meyakini bahwa Bank BJB terus menerima dukungan modal dari pemegang saham langsung untuk mempertahankan pertumbuhan kredit.

Sementara dari sisi kualitas aset dan profil pendapatan maupun profitabilitas, Bank BJB dinilai memadai. Profitabilitas khususnya didukung oleh eksposur bank yang besar di segmen pinjaman pegawai negeri sipil dan pensiunan yang berisiko rendah. 

Kenaikan peringkat itu mencerminkan Bank BJB telah melakukan peningkatan yang konsisten dari kinerja keseluruhan selama beberapa tahun terakhir, terutama mengingat ketahanan bisnis captive berkualitas tinggi di tengah dampak pandemi sejak tahun 2020.

Kondisi ini tercermin dari semakin kuatnya posisi usaha Bank BJB di industri perbankan, dikombinasikan dengan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) dan kredit berisiko (loan at risk) yang lebih rendah dibandingkan industri secara keseluruhan. (*)

Editor: RanuArasyki

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.