Ketum PWI: Tidak Boleh Ada Wartawan Dipenjara Karena Berita
Cipayung — Ketua Umum PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, mengingatkan pentingnya menjaga solidaritas dan melindungi profesi wartawan.
“Tidak boleh ada wartawan yang dipenjara karena berita,” ujar Zulmansyah Sekedang saat membuka Konferensi Kerja Provinsi (Konkerprov) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DKI Jakarta di Cipayung, Sabtu, 30 November 2024.
Harapan Zulmansyah seiring dengan menurunnya Indeka Kemerdekaan Pers (IKP) Indonesia tahun 2024. Seperti diketahui nilai IKP Indonesia tahun ini sebesar 69,36 poin atau kategori cukup bebas. Nilai ini menurun dibanding tahun 2023 yang sebesar 71,57 poin.
Penurunan ini terjadi dua tahun berturut-turut. IKP tahun 2022 masih sebesar 77,88 poin. Penurunan poin ini menandakan kekerasan terhadap jurnalis masih cukup tinggi sehingga perlu mendapat perhatian, termasuk oleh organisasi profesi seperti PWI.
Berdasarkan catatan Dewan Pers (DP), kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia memang masih cukup tinggi. Pada Semester I tahun 2024, tercatat ada 28 kasus pelaporan kekerasan terhadap wartawan.
PROGRAM UNGGULAN PWI JAYA
Selain menyoroti perlunya soliditas profesi, Zulmansyah juga memberikan apresiasi atas program unggulan PWI Jaya di kepemimpinan Kesit B. Handoyo, seperti umroh gratis, pengadaan ambulans, dan rencana pembangunan gedung.
“Jika ini terwujud, maka PWI Jaya akan menjadi barometer PWI di Indonesia,” ucap Zulmansyah.
Ia menekankan pentingnya integritas wartawan yang diajarkan melalui sekolah jurnalisme, serta mendukung upaya menjaga marwah PWI di atas segalanya.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Kehormatan PWI DKI Jakarta, Irdawati, berharap pengurus PWI Jaya dapat bersinergi dengan Dewan Kehormatan dalam merumuskan rencana kerja untuk periode 2025-2029.
Konferensi ini menunjukkan antusiasme luar biasa dari para anggota, menandakan komitmen bersama untuk mewujudkan program kerja unggulan demi memperkuat profesi dan organisasi wartawan.
Ketua PWI Jaya, Kesit B Handoyo, memimpin Konferensi Kerja (Konker) PWI DKI Jakarta yang berlangsung di Grand Cempaka, Cipayung, Bogor, sebagai langkah strategis menyusun program kerja yang terarah untuk merealisasikan janji-janji saat Kongres Daerah.
Dalam sambutannya, Kesit menyampaikan pentingnya menuangkan ide-ide kreatif, seperti menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, pengadaan ambulans, uji kompetensi wartawan, hingga pengadaan aset seperti pembangunan gedung sendiri.
“Konferensi ini adalah kesempatan emas untuk menyusun program yang optimal, termasuk pembinaan kelompok kerja di pemerintahan kota, pengadilan, kejaksaan, dan kepolisian,” ujar Kesit.
Konker ini diikuti oleh seluruh pengurus dan anggota dari berbagai wilayah DKI Jakarta, yang menunjukkan soliditas organisasi. DW