Oleh: Egy Massadiah
PAGI ini, Kamis 18 Juli 2019, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo bersiap-siap berangkat menggunakan Heli EC-155.
Bersama Gubernur Maluku Utara KH Gani Kasuba dan Pangdam Pattimura Mayjen Marga Taufik, mantan Komandan Jenderal Kopassus itu melakukan koordinasi singkat dengan pilot helikopter Capt Harun dan Capt Supriadi.
Sesaat kemudian, Doni memerintahkan Sersan Feryanto ajudannya dan Koorspri Kepala BNPB Kolonel Budi Irawan agar tidak usah ikut naik heli bersama rombongan dari Ternate menuju Bandara Usman Sadik Halmahera Tengah.
Semula ajudan dan koorspri memang masuk dalam daftar yang turut serta bersama dengan rombongan lainnya sebanyak 11 orang (kapasitas 11 seat). Alasannya, ternyata Doni mengutamakan rombongan yang ikut bersamanya adalah personil yang langsung bisa tinggal di lokasi, bekerja cepat mengatasi persoalan para pengungsi.
Doni pun segera mengubah daftar rombongan dengan menyertakan dua orang Liaison Officer BNPB berpangkat kolonel yang akan memperkuat BPBD setempat melakukan koordinasi dan aktivitas cepat guna memastikan pelayanan terbaik kepada pengungsi.
“Pelayanan publik, pelayanan kepada pengungsi dan korban gempa lebih utama dan wajib didahulukan,” ungkap mantan Danpaspamres itu.
Hari ini rute Doni dan rombongan terbilang padat dan ketat. Dari Bandara Sultan Babullah/Ternate menuju Bandara Oesman Sadik/Labuha, waktu Tempuh 40 menit.
Kemudian menuju Lapangan Bola Saketa, waktu tempuh 15 menit. Dari Lapangan Bola Saketa hinggap lagi di Lapangan Bola Gane Luar, waktu tempuh 10 menit.
Berikutnya, kembali ke Bandara Oesman Sadik/Labuha, waktu tempuh 25 menit. Dan sore hari dari Bandara Oesman Sadik/Labuha menuju Bandara Sultan Babullah/ Ternate, Waktu tempuh 40 menit.
Itulah Doni, jenderal bintang tiga yang ikhlas tidak perlu dilayani oleh ajudan dan koorspri demi mendahulukan pelayanan publik. Dan Doni pun melenggang santai menenteng sendiri tumbler, topi dan rompinya. []
Penulis adalah Staf Ahli BNPB