KB Bukopin Finance: Ekspansi Pembiayaan ke Retail & Green Financing
Highlight:
- KB Bukopin Finance memperluas pembiayaan ke segmen retail dan green financing untuk kendaraan listrik (EV).
 - Aset KB Bukopin Finance naik 66% hingga September 2025, dorong pembiayaan mencapai Rp660 miliar atau 115% dari target.
 - Fokus strategi: ekspansi pembiayaan hijau, kerja sama diler EV, dan peningkatan layanan di berbagai wilayah.
 
Industri otomotif Indonesia menapaki babak baru. Dengan pertumbuhan yang diproyeksikan mencapai 12% pada 2025, didukung ekosistem kendaraan listrik nasional, mendorong multifinance untuk terjun lebih dalam ke segmen ritel kendaraan ramah lingkungan.
Di tengah geliat tersebut, KB Bukopin Finance mengambil langkah strategis memasuki pasar pembiayaan kendaraan listrik (EV) yang mulai digarap sejak awal 2025. Hal ini menandai komitmennya terhadap transformasi hijau dan inovasi berkelanjutan.
Direktur Utama KB Bukopin Finance, Hendra Gunawan, mengungkapkan bahwa perusahaan tidak sekadar mengikuti tren, tetapi turut berperan aktif dalam membangun ekosistem pembiayaan hijau.
“Kami melihat pertumbuhan EV sebagai peluang sekaligus tanggung jawab untuk mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon. Melalui green financing, kami ingin memberikan akses pembiayaan yang mudah, kompetitif, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Langkah ini direalisasikan lewat peluncuran produk green financing yang menyasar pembiayaan mobil dan motor listrik, baik di segmen ritel maupun korporasi. Suku bunga yang ditawarkan kompetitif dengan proses yang efisien.
Sebagai prioritas awal, KB Bukopin Finance meningkatkan kuantitas dan kualitas kerja sama dengan banyak diler untuk memperluas pangsa pasar pembiayaan EV.
“Dengan memperbanyak jaringan diler yang menjadi mitra, perusahaan dapat meningkatkan visibilitas dan ketersediaan produk pembiayaan di berbagai wilayah. Sehingga, lebih mudah dijangkau oleh konsumen potensial,” terangnya.
KB Bukopin Finance juga menjalin kemitraan strategis dengan platform digital yang terintegrasi dengan layanan transportasi online terkemuka di Indonesia.
Kerja sama ini dirancang untuk mendukung pengadaan EV yang nantinya akan disewakan kepada mitra pengemudi yang terdaftar di platform tersebut.
Di satu sisi, KB Bukopin Finance akan tetap fokus meningkatkan penyaluran pembiayaan di sektor korporasi melalui pendekatan Business-to-Business-to Consumer (B2B2C). Pendekatan ini terbukti efektif dalam memperkuat jaringan pemasaran dan loyalitas pelanggan.
“Perseroan juga mengembangkan pembiayaan retail dengan target utama pembiayaan mobil bekas, mobil baru, dan pembiayaan multiguna untuk meningkatkan portofolio dan pertumbuhan bisnis,” terangnya.
Perusahaan yang selama ini fokus pada pembiayaan korporasi itu kini menegaskan arah pertumbuhan yang lebih beragam, memadukan penguatan pembiayaan komersial, pengembangan ritel, hingga ekspansi ke pembiayaan EV.
Kinerja Menguat di Kuartal III 2025
Berkat arah strategi yang matang, kinerja keuangan KB Bukopin Finance menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Hingga September 2025, aset KB Bukopin Finance melonjak 66% menjadi Rp1,08 triliun. Peningkatan aset didorong oleh penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp660 miliar, 115% dari target yang ditetapkan.
Pendapatan turut meningkat dua kali lipat menjadi Rp65,93 miliar. Sementara laba bersih naik 49% menjadi Rp13,6 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kenaikan laba ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengelola pertumbuhan bisnisnya dengan efektif dan meningkatkan efisiensi operasional,” tutur Hendra.
Perusahaan juga mencatat perbaikan signifikan dalam kualitas aset dan rasio NPF berkat penerapan Risk Acceptance Criteria yang lebih selektif dan efisien.
Untuk memperluas jangkauan layanan, KB Bukopin Finance mengaktifkan kembali sejumlah kantor di Bekasi, Bandung, dan Palembang menjadi Point of Sales (POS). Kantor ini berfungsi penuh sebagai pusat pembiayaan.
Bahkan, dua POS baru direncanakan dibuka di Tangerang dan Surabaya guna memperkuat penetrasi di wilayah potensial.
Langkah ekspansi ini diharapkan dapat meningkatkan volume pembiayaan sekaligus memperkuat hubungan dengan diler serta konsumen di berbagai daerah. (*) Ranu Arasyki Lubis
Editor: Ranu Arasyki Lubis

						
