Karimata Gugah Ribuan Penggemar di Jazz Gunung Bromo Lewat Sentuhan Nada Indah Masa Lalu

Probolinggo— Nama band Karimata sudah tidak asing lagi terdengar di telinga penggemar musik jazz fusion era 80-an.

Grup yang awalnya beranggotakan Aminoto Kosin, Candra Darusman, Denny Tr, Erwin Gutawa dan (alm) Uce Haryono ini telah sukses menghipnotis para penggemarnya di gelaran BRI Jazz Gunung Bromo Series ke-1 2025.

Dalam perhelatan yang digelar di Amfitheater Jiwa Jawa, Probolinggo, Jawa Timur ini, Karimata menunjukkan skillnya dalam megeksplorasi setiap lagu jazz yang kaya akan sentuhan etnik. Seolah membangunkan kembali kenangan lama yang lama terkubur.

Tampil di malam hari, Candra Darusman Cs membuka pertunjukannya dengan membawakan instrumen Dahaga, dilanjutkan Relief, Gringgo, dan Masa Kecil.

Sorak sorai penggemar makin terasa saat memainkan lagu instrument Hari Ini Milik Kita, Kisah Kehidupan, Cinderamata, dan ditutup dengan Take Off.

Di perhelatan Jazz Gunung Bromo kali ini, Karimata tidak sendiri. Group yang telah lama dikenal di era-80 ini berkolaborasli dengan Windy Triadi, artis lokal asal Magelang.

“Kita selalu ingin mengajak berkolaborasi musisi setempat karena kita tahu potensinya tidak kalah dengan musisi Jakarta, dan ternyata selalu memuaskan. Sekarang dengan Windy Triadi itu keren, terbukti bahwa artis lokal ini tidak kalah, kadang-kadang lebih bagus,” jelas Candra.

Sentuhan dari nada-nada instrumental yang dimainkan Candra Cs seolah membuat suasana menjadi hangat, meski suhu udara di sekitar Amfiteater Jiwa Jawa terasa dingin.

Kondisi udara yang dingin ini menurut Candra menjadi ciri khas dari Jazz Gunung dibandingkan festival jazz lainnya, ditambah dengan suasana pegunungan yang asri.

“Kalau di Yogyakarta latar belakangnya Candi, kalau di sini suhu dingin dan alam. Jadi setiap festival itu ada cirinya. Dan, inilah yang membedakan Jazz Gunung. Lokasi dan lingkungannya ini yang membuat luar biasa. Makanya, kami tidak ada persiapan ada persiapan yang intesif,” ungkapnya.

Amfiteater Jiwa Jawa dipadati ribuan penonton saat pertunjukan Bankd Karimata di festival Jazz Gunung Bromo 2025. (Foto: Jazz Gunung)

Usai perhelatan, Candra berpesan kepada para generasi muda yang baru merintis karir di dunia jazz untuk menjaga profesionalitas dan tanggung jawab dalam berkarya. Apalagi, saat ini persaingan di industri musik semakin ketat.

“Apa yang disajikan harus terbaik. Saya rasa kita dalam komunitas jazz ini saling membantu ya. Supaya mereka terus berlatih, mencari ciri dan warna agar bisa berbeda dengan yang lain,” pungkasnya. (*) Ranu Arasyki Lubis

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.