Jreeng! Singapura Ambil Alih Saham RS Milik Sandiaga Uno

Jakarta – Archipelago Investment Pte. Ltd., investment holding yang dimiliki Government of Singapore Investment Corporation (GIC), memborong 3,09 miliar lembar saham Famon Awal Bros Sedaya ($PRAY), pengelola jaringan Primaya Hospital, pada 27 Februari 2023.
 
Menariknya, pembelian PRAY di harga premium. Archipelago Investment membeli saham PRAY lebih tinggi dibandingkan harga saham PRAY di rentang harga 800–850 rupiah per lembar sejak 27 Februari 2023 hingga Selasa (7/3). Total transaksi ini mencapai 2,95 triliun rupiah.
 
Setelah transaksi ini, kepemilikan Archipelago Investment di PRAY naik menjadi 3,78 miliar lembar (27,15%) saham. Sebelumnya, Archipelago Investment memiliki 697 juta lembar (4,99%) saham melalui pelaksanaan mandatory convertible bond saat PRAY melakukan IPO.
 
Sebelum transaksi ini, pemegang saham PRAY adalah PT Famon Obor Maju 51,29%, PT Awal Bros Citra Batam 22%, PT Sehat Abadi Cemerlang 14,23%, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk 2,85%, masyarakat 2,17%, dan Archipelago Investment 4,99%.
 
Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) adalah emiten milik pengusaha Sandiaga Salahudin Uno yang berkongsi dengan Edwin Soeryadjaya
 
Dalam keterbukaan informasi, seperti dikutip dari Stockbit, Archipelago Investment tidak menjelaskan detail pihak penjual. Namun, PRAY menjelaskan dalam keterbukaan informasi yang terpisah bahwa saham-saham tersebut dibeli dari tiga pihak.
 
Pertama, PT Awal Bros Citra Batam yang menjual 650 juta lembar (4,66%) saham di harga 955 rupiah per lembar saham. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Awal Bros Citra Batam di PRAY turun dari 3,07 miliar lembar (22%) saham menjadi 2,42 miliar lembar (17,34%) saham.
 
Kedua, Yos Effendi Susanto, Komisaris Utama sekaligus ultimate beneficial owner PRAY, yang menjual 259,2 juta lembar (1,86%) saham. Setelah transaksi ini, kepemilikannya secara langsung di PRAY turun dari 367,1 juta lembar (2,63%) saham menjadi 107,9 juta lembar (0,77%) saham.
 
Ketiga, PT Sehat Abadi Cemerlang yang menjual seluruh kepemilikannya sebesar 1,98 miliar lembar (14,23%) saham PRAY.
 
Total jumlah penjualan dari ketiga transaksi tersebut hanya mencapai 2,88 miliar lembar saham. PRAY tidak menjelaskan lebih lanjut sisa saham yang dibeli oleh Archipelago Investment .
 
Sebelumnya, pemegang saham pengendali PRAY, PT Famon Obor Maju, menjual 658,9 juta saham PRAY dengan harga 905 rupiah per lembar pada  24 Februari 2023. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Famon Obor Maju di PRAY berkurang dari 7,15 miliar lembar (51,19%) saham menjadi 6,49 miliar lembar (46,47%) saham.
 
Dibandingkan dengan emiten rumah sakit lainnya, valuasi PRAY cenderung berada di area premium. Berdasarkan harga penutupan pada Selasa (7/3), rasio P/E TTM PRAY berada di level 90,8x, lebih tinggi jika dibandingkan MIKA (38,4x), SILO (28,7x), dan HEAL (45,6x). Secara rasio price-to-book value (PBV), valuasi PRAY berada di angka 6,53x, lebih tinggi dari SILO (2,53x) dan HEAL (6,49x), tetapi masih berada di bawah MIKA (8,1x).
 
Dengan transaksi ini, Archipelago Investment menjadi pemegang saham terbesar kedua di PRAY di bawah PT Famon Obor Maju.

Sebelumnya, Archipelago Investment juga pernah berinvestasi di emiten Indonesia lainnya seperti Elang Mahkota Teknologi ($EMTK), Surya Citra Media ($SCMA), Bukalapak ($BUKA), dan Avia Avian ($AVIA). DW

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.