Joss! Buntut Skandal “Pertamax Oplosan”, Anak Usaha Pertamina Bakal Dimerger

Jakarta – Buntut kasus dugaan mega-korupsi Rp193,7 triliun, Kementerian BUMN bakal melakukan langkah perbaikan signifikan di Pertamina. Penggabungan (merger) anak usaha Pertamina menjadi salah satu opsi untuk efisiensi dan meminimalisasi terjadi kembali kasus serupa.

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan akan melakukan review total terhadap tata kelola Pertamina pascakasus tersebut. “Di Pertamina sendiri tentu kita akan review total seperti apa nanti perbaikan-perbaikan yang bisa kita lakukan ke depannya,” ujar Erick Thohir di Tangerang, seperti dilansir The Asian Post dari Antara, Selasa (4/2).

Terkait efisiensi dan efektivitas pengelolaan Pertamina, Erick mengaku sudah berkoordinasi dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk memetakan seluruh struktur holding dan subholding Pertamina. Salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan adalah kemungkinan merger beberapa perusahaan di bawah naungan Pertamina agar proses bisnis menjadi lebih efektif.

“Insya Allah saya dan Pak Bahlil bisa kasih solusi ini. Dan kita sama-sama petakan mana yang kita bisa lebih efisiensikan. Ini ada holding, ada subholding, seperti apa kita review. Apakah ini mungkin ada 1-2 perusahaan yang harus dimergerkan supaya nanti antara Kilang dan Patra Niaga tidak ada exchange penjualan. Kita review, tidak apa-apa karena ini bagian dari improvisasi,” urainya.

Seperti diketahui, kasus yang disebut-sebut terjadi “pengoplosan pertamax” ini melibatkan sejumlah pimpinan di anak usaha Pertamina, seperti PT Pertamina Patra Niaga, PT Pertamina International Shipping, dan PT Kilang Pertamina Internasional.

Merger tersebut, kata Erick merupakan langkah efisiensi untuk menyelaraskan operasi antara berbagai anak usaha Pertamina agar tidak terjadi tumpang tindih yang dapat berpotensi merugikan negara. Evaluasi tersebut akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan agar dapat menghasilkan solusi terbaik.

Sebelumnya, pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy mengatakan, banyaknya anak usaha Pertamina memang membuka celah penyelewengan. Sebab, semakin jauh dari holding, semakin jauh dari audit. Sehingga, langkah merger menjadi salah satu solusi untuk meminimalisasi terulangnya kembali kasus ini. DW

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.