THE ASIAN POST, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertanyakan kesiapan PT PLN dalam menghadapi gangguan listrik yang terjadi serempak dalam cakupan cukup luas, Minggu (4/8) kemarin.
“Saya ingin mendengar langsung pemadaman serentak minggu kemarin,” kata Jokowi saat membuka pertemuan dengan manajemen PT PLN, di Kantor Pusat PLN Jakarta, Senin (5/8) pagi.
Jokowi juga minta kepada PLN untuk blak-blakan bercerita masalah yang dihadapi.
Jokowi datang ke Kantor PLN usai kejadian listrik padam massal yang terjadi di separuh Pulau Jawa meliputi Jabodetabek, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Jokowi hadir di lokasi sekitar pukul 8.45 WIB. Kedatangan Jokowi disambut Plh Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani.
Kepada manajemen PLN, Jokowi mempertanyakan apakah PLN tidak menghitung atau mengkalkulasikan bakal ada kejadian seperti ini.
Jokowi juga mempertanyakan mengapa contigency plan di PLN tidak berjalan.
“Kenapa itu tidak bekerja,” tanya Jokowi.
Apalagi, kata Jokowi, kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 2002, ketika terjadi masalah di pembangkit listrik Jawa Bali.
Kejadian pemadaman listrik, Minggu kemarin menurut Jokowi sudah benar-benar merugikan masyarakat.
Bukan hanya soal kerugian, pemadaman listrik serempak kemarin, juga dianggap membahayakan seperti yang terjadi kepada penumpang MRT.
“Banyak hal konsumen dirugikan. Transportasi sangat berbahaya sekali, MRT misalnya,” tandas Jokowi.
Jokowi meminta agar PLN bisa memperbaiki secepat-cepatnya pasokan listrik yang masih belum bisa pulih di beberapa wilayah, dan meminta kejadian ini tidak akan terulang lagi.
“Dikejar dengan cara apapun agar bisa kembali,” kata Jokowi. []