Jazz Gunung Ijen 2024 Bergaung Serempak dengan HUT RI ke-79: Merdekanya Jazz, Merdekanya Indonesia!
Banyuwangi— Musik jazz menjadi salah satu musik yang paling “merdeka”. Sebab, memainkannya sarat dengan “kebebasan”. Namun, bukan berarti dimainkan tanpa skill bermusik yang baik.
Secara historikal, di negara asalnya, musik jazz lahir karena semangat perjuangan.
Direktur Utama PT Jazz Gunung Indonesia (JGI) Bagas Indyatmono menjelaskan, Jazz Gunung Ijen yang bertepatan dengan HUT RI ke-79 berangkat dari benang merah semangat musik jazz yang lahir penuh perjuangan.
“Ini kali ke-10 Jazz Gunung Ijen digelar. Sempat terhenti karena pandemi dan masih kehilangan sosok Djaduk Ferianto, seniman asal Yogyakarta yang ‘menjahit’ budaya lokal dengan musik jazz. Jadi kami putuskan untuk kembali ke akar menyajikan musik jazz-nya,” ungkap Bagas, dalam konferensi pers di Hotel Santika, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (16/8/2024).
Bagas menilai, semangat kemerdekaan dalam musik jazz ditawarkan oleh Jazz Gunung Ijen yang kembali diselenggarakan tahun ini oleh PT Jazz Gunung Indonesia (JGI).
Perhelatan ini termasuk rangkaian ketiga Jazz Gunung Series 2024 setelah Jazz Gunung Slamet(Mei) dan Jazz Gunung Bromo (Juli).
Bagi warga Banyuwangi, Jazz Gunung Ijen menjadi barometer penyelenggaraan pagelaran acara musik yang bergengsi.
Gelaran ini menawarkan sajian kurasi musik jazz berkualitas dengan bentangan pemandangan indah pegunungan Ijen. Lebih-lebih, pengunjung akan ditemani hawa kesejukan di Taman Gandrung Terakota, Banyuwangi.
Di hari ini, Sejumlah musisi tengah bersiap untuk menggebrak panggung.
Para musisi yang itu mulai dari Indra Lesmana Trio, Sri Hanuraga, Elfa Zulham, Kevin Yosua.
Kemudian, ada pula Aditya Ong Quartet, dan Yuri Mahatma’s Straight & Stretch feat. Dian Pratiwi.
Sebagai upaya untuk mendukung Jazz Gunung Ijen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI turut andil menyediakan layanan keuangan kepada pengunjung.
Melalui layanan digitalnya, yakni BRImo, BRI berupaya memberikan kemudahan transaksi pembelian tiket, merchandise, pembelian produk makanan/minuman, dan UMKM.
Head Regional Funding & Retail Transaction Banking BRI Wahyuningtyas Kurniati berujar, BRImo dan JGI memiliki kesamaan value, yaitu mendukung karya anak bangsa.
Wahyuningtyas mengakui bahwa setiap kali festival Jazz Gunung diadakan ternyata berdampak positif dalam menghidupkan geliat UMKM di kawasan. Ia mencontohkan saat Jazz Gunung Bromo berlangsung di mana saat itu banyak di antara pedagang lokal yang merasa terbantu.
“Pedagang, penyedia homestay, transportasi semua ikut kena dampak ekonomi dari gelaran acara tersebut. Karena itulah kami ingin berpartisipasi menjadi bagian dari gerakan kolektif memberdayakan masyarakat ini,” ungkap Wahyuningtyas Kurniati.
“Merdekanya Jazz, Merdekanya Indonesia” menjadi tajuk pagelaran kali ini.
Bersama-sama merayakan kemerdekaan HUT ke-79 RI dalam momen yang indah di Jazz Gunung Ijen 2024.
Wadah Musisi Bermain Ekspresif
Jazz Gunung bukan sekadar menyajikan musik saja. Tapi ada banyak instrumental musik yang kaya di dalam sajian musiknya. Hal ini diungkapkan Indra Lesmana, musisi yang pernah tampil di Jazz Gunung Bromo pada 2018.
“Jazz Gunung ini telah memberikan wadah buat musisi dan band jazz bermain ekspresif di sebuah panggung,” terangnya.
Khusus untuk Jazz Gunung Ijen, Indra Lesmana akan tampil dalam format trio. Ia mempersiapkan suguhan jazz yang lebih swinging.
“Ada beberapa komposisi yang ingin saya hadirkan lebih komunikatif di atas panggung,” lanjutnya.
Di HUT RI ke-79 ini, para penampil siap menghibur jamaah Al-Jazziyah (sebutan Penonton jazz Gunung) sambil bersama merayakan “Merdekanya Jazz, Merdekanya indonesia”. (*)
Editor: Ranu Arasyki Lubis