Jawa Barat Catat Kasus Keracunan MBG Tertinggi, BGN Beberkan Penyebabnya

Highlight:

  • Jawa Barat tercatat sebagai wilayah dengan kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tertinggi di Indonesia.
  • Kepala BGN Dadan Hindayana ungkap penyebab utama berasal dari kandungan nitrit tinggi pada bahan pangan, bukan dari air.
  • Total kasus keracunan pangan di Indonesia mencapai 441 kejadian, hampir separuhnya berasal dari program MBG.

Jakarta – Provinsi Jawa Barat menjadi daerah dengan jumlah kasus keracunan terbanyak dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, beberapa wilayah yang mencatat kasus tertinggi antara lain Garut, Cianjur, Bandung Barat, dan Sleman.

“Terkait kajian masalah (keracunan), betul masalah lebih banyak di Jawa Barat. Garut, Cianjur, Bandung Barat, dan ditambah dengan Sleman,” ujar Dadan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11).

Dadan menjelaskan, sumber utama keracunan di wilayah tersebut bukan berasal dari air, melainkan dari makanan yang mengandung kadar nitrit tinggi. Kandungan nitrit ini diduga kuat berasal dari aktivitas pertanian yang berlebihan menggunakan pupuk nitrogen.

“Bahkan bukan hanya masalah air, tapi ternyata infeksi nitrit cukup tinggi. Dan itu mungkin disebabkan oleh praktik budi daya petani, yang terlalu banyak memberikan nitroge. Sehingga, kandungan nitrit di dalam tanaman itu cukup tinggi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dadan mencontohkan salah satu kasus yang terjadi di Bandung Barat, di mana tiga anak mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi buah melon.

“Kejadian di Bandung Barat itu bahkan ada 3 orang anak alami gangguan pencernaan hanya karena makan melon. Jadi ini kemungkinan ada memang kandungan nitrit di melon tersebut,” ujarnya.

BGN kini terus memperkuat koordinasi lintas sektor guna mencegah kasus serupa terulang kembali, terutama dalam pelaksanaan program MBG di berbagai daerah.

Dalam kesempatan yang sama, Dadan juga memaparkan bahwa hingga saat ini total kasus keracunan pangan di Indonesia mencapai 441 kejadian. Dari jumlah itu, sebanyak 211 kejadian atau sekitar 48 persen berasal dari program MBG.

“Terkait khususnya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian. Di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,” jelasnya. (*)

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.