Jamkrindo Raih Juara ARA 2024 untuk Kategori BUMN Non-Publik Keuangan

Highlight:

  • Jamkrindo meraih Juara 1 ARA 2024 kategori BUMN Non-Publik Keuangan dengan pendapatan di atas Rp5 triliun
  • Penghargaan memperkuat komitmen Jamkrindo terhadap transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola berkelanjutan
  • Transformasi digital, penguatan bisnis, dan kualitas tata kelola menjadi fondasi keberhasilan Jamkrindo di industri penjaminan

Jakarta— PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), anggota Holding Indonesia Financial Group (IFG), kembali mencatatkan capaian membanggakan dengan meraih Juara 1 Penghargaan Annual Report Award (ARA) 2024 dalam kategori BUMN Non Go Publik Keuangan untuk klaster pendapatan di atas Rp5 triliun.

Penghargaan ini menjadi bukti penguatan komitmen perusahaan dalam menghadirkan pelaporan tahunan yang transparan dan akuntabel. Lewat pengakuan ini menjadi bukti pelaporan tahunan Jamkrindo sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).

Plt. Direktur Utama Jamkrindo Abdul Bari menyampaikan, penghargaan ini merupakan hasil kerja seluruh insan Jamkrindo yang berkontribusi terbaik di setiap lini.

Abdul Bari juga menekankan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan penuh pemegang saham, baik seri A yaitu Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN) maupun seri B yaitu Indonesia Financial Group.

Pemegang saham, lanjutnya, selalu memberikan arahan strategis serta mendorong terciptanya kolaborasi yang kuat untuk menjaga keberlanjutan bisnis perusahaan.

“Penghargaan ini menegaskan bahwa transformasi Jamkrindo berjalan pada jalur yang tepat. Keberhasilan ini tidak mungkin dicapai tanpa kerja keras seluruh insan Jamkrindo dan dukungan strategis pemegang saham seri A dan seri B. Kami akan terus memperkuat transformasi dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional,” ujar Abdul Bari usai malam penganugerahan ARA 2024 yang diselenggaran di Bursa Efek Indonesia pada Senin (8/12/2025).

Abdul Bari menjelaskan, penghargaan tersebut merupakan cerminan dari transformasi Jamkrindo yang berjalan secara terarah dan menyeluruh dalam beberapa tahun terakhir.

Transformasi tersebut meliputi penguatan bisnis, digitalisasi layanan, penyempurnaan proses operasional, manajemen risiko, dan peningkatan standar tata kelola. Ditambah dengan pembangunan kapabilitas sumber daya manusia.

Transformasi Jamkrindo juga terlihat dari pengembangan model bisnis yang lebih adaptif dan inovatif untuk menjawab kebutuhan pemangku kepentingan dan dinamika industri penjaminan.

“Transformasi Jamkrindo bukan hanya perubahan sistem dan prosedur, tetapi perubahan paradigma. Kami terus berupaya memastikan bahwa setiap langkah transformasi memberi nilai tambah bagi perusahaan, mitra kerja, dan masyarakat luas. Penghargaan ini menjadi pengingat perjalanan transformasi kami berada di jalur yang benar dan harus terus dilanjutkan guna mendukung keberlanjutan,” ujarnya.

Kepercayaan Publik Menguat

Penghargaan Annual Report Award memperkuat posisi Jamkrindo sebagai perusahaan penjaminan kredit terbesar di Indonesia.

Perusahaan tidak hanya fokus pada kinerja bisnis, tetapi juga menjunjung transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan. Inilah yang menjadi prinsip dasar Jamkrindo dalam menjalankan perannya di industri penjaminan.

Dengan capaian ini, Jamkrindo berharap dapat terus memperkokoh kepercayaan publik sekaligus menghadirkan laporan tahunan yang mampu menjadi rujukan bagi praktik pelaporan korporasi di Indonesia.

Jamkrindo juga terus memperkuat perannya dalam meningkatkan inklusi keuangan, mendukung UMKM, serta mengembangkan ekosistem usaha yang sehat dan produktif.

Abdul Bari optimistis bahwa kinerja perusahaan ke depan akan semakin solid dan memberikan manfaat nyata bagi perekonomian nasional. Tentunya, harus didukung dengan kesinambungan transformasi, kualitas tata kelola yang semakin kuat, serta kerja sama yang erat dengan seluruh pemangku kepentingan.

ARA diselenggarakan oleh Komite Nasional Kebijakan Governansi (KNKG) bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kemudian, Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN), Direktorat Jenderal Pajak, Bursa Efek Indonesia (BEI), serta Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (*) Ranu Arasyki Lubis

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.