Inovasi Ramah Lingkungan, Astra Agro Kembali Menangi Penghargaan SIGREEN 2025
Sorotan:
- Astra Agro Lestari kembali raih penghargaan SIGREEN 2025 berkat inovasi hijau dan penurunan emisi karbon.
- Komitmen pengurangan emisi, energi terbarukan, dan konservasi lingkungan jadi nilai unggul perusahaan.
- Praktik keberlanjutan Astra Agro terbukti hasilkan penurunan emisi signifikan dan efisiensi operasional.
Jakarta- PT Astra Agro Lestari Tbk kembali mencatatkan capaian positif di sektor keberlanjutan setelah meraih Social Business Innovation and Green (SIGREEN) Commitment Awards 2025.
Penghargaan tersebut diberikan atas konsistensi perusahaan dalam menerapkan praktik perkebunan kelapa sawit berkelanjutan yang transparan serta inovasi ramah lingkungan yang berdampak pada penurunan emisi.
Astra Agro berhasil dinobatkan sebagai Best Corporate in Responsible Business Practices for Eco-Friendly Product Innovation to Support the Reduction of Greenhouse Gas Emission untuk kategori Agribusiness.
Pengakuan ini menegaskan posisi perusahaan sebagai pelaku industri yang aktif mendorong implementasi ekonomi hijau melalui pendekatan operasional modern dan terukur.
“Selamat kepada para peserta dan para pelaku usaha,” kata mantan Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Sandiaga Uno secara virtual.
Sandiaga menekankan bahwa inovasi sosial dan komitmen hijau dunia usaha menjadi faktor krusial dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Chief Commercial Officer Astra Agro, Veronica Lusi Herdiyanti menyatakan, penerapan prinsip berkelanjutan merupakan komitmen yang tidak terpisahkan dari operasional perusahaan.
Ia menjelaskan bahwa Astra Agro telah menetapkan Astra Agro Sustainability Aspirations sebagai panduan target keberlanjutan jangka panjang.
“Penghargaan ini menjadi salah satu penyemangat bahwa inovasi hijau yang kami jalankan memberikan dampak nyata. Baik bagi operasional perusahaan maupun lingkungan serta komunitas lokal dan para petani yang menjadi mitra kami,” paparnya, dalam keterangan resminya, dikutip (28/11).
Lusi menambahkan bahwa upaya pengurangan emisi dan penerapan praktik ramah lingkungan merupakan tanggung jawab perusahaan untuk memberikan kontribusi bagi bangsa.
Ia memastikan Astra Agro terus memperkuat kolaborasi, inovasi teknologi, dan penerapan operasional efisien berstandar tinggi.
Sejumlah inisiatif berkelanjutan terus diperluas. Mulai dari efisiensi energi di pabrik kelapa sawit, optimalisasi Water Management System (WMS), pemanfaatan methane capture untuk mengolah gas metana sebagai energi alternatif, hingga peningkatan penggunaan biomassa dan energi terbarukan di berbagai wilayah operasional.
Langkah lain dilakukan melalui pengurangan penggunaan pupuk kimia dengan mengadopsi pupuk hayati ASTEMIC serta perlindungan kawasan High Conservation Value (HCV).
Seluruh program tersebut mencatatkan hasil signifikan. Astra Agro berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca scope 1 dan 2 Grup Astra sebesar 15,14 persen dari baseline 2019.
Perseroan juga meningkatkan bauran energi terbarukan hingga 92,17 persen, serta mencapai tingkat daur ulang dan recovery limbah padat 100 persen. Total pengurangan emisi yang dicapai perusahaan mencapai 126,3 ktCO2eq.
Lusi juga menegaskan bahwa Astra Agro turut mengedepankan keberagaman, lingkungan kerja inklusif, serta manfaat yang dirasakan masyarakat sekitar.
“Semua itu sejalan dengan misi perusahaan yakni prosper with the nation, tumbuh dan sejahtera bersama bangsa,” tutup Lusi.
SIGREEN Award 2025
SIGREEN Award 2025diberikan kepada perusahaan yang mampu mengintegrasikan inovasi sosial, komitmen hijau, dan penerapan keberlanjutan ke dalam strategi bisnis inti. Upaya tersebut mencakup penurunan emisi gas rumah kaca, konservasi lingkungan, serta mitigasi perubahan iklim.
CEO dan Chief Editor Warta Ekonomi, Muhamad Ihsan, menilai bahwa penghargaan ini menjadi dorongan bagi perusahaan untuk memperkuat operasional hijau secara menyeluruh.
“SIGREEN 2025 menjadi wadah apresiasi sekaligus diskusi lintas sektor untuk mendorong komitmen hijau dan inovasi sosial dalam dunia usaha. Acara ini diharapkan memperkuat kolaborasi antara pelaku bisnis, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan ekonomi hijau yang kompetitif dan berkelanjutan,” ujar Ihsan.
Ia menjelaskan, penilaian SIGREEN mencakup aspek green transformation and operational sustainability, impact-driven innovation, ecosystem collaboration and shared value creation. Tak kalah penting, ada aspek transparency, impact measurement, and leadership.
Pemilihan pemenang didasarkan pada inovasi, ketahanan usaha, dan nilai hijau yang terintegrasi sehingga keberlanjutan menjadi inti bisnis. (*) Ranu Arasyki Lubis


