Ini Ujian! Rupiah Kena Dehidrasi, Bu Haji Mesti Kurangi Belanja Kurma dan Kacang Arab

Jakarta— Tak hanya di dalam negeri, di luar negeri pun masyarakat Indonesia tergerus daya belinya, termasuk jamaah haji asal Indonesia.

Hal ini terjadi karena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap real Arab Saudi (SAR) yang membuat nilai tukar mengecil saat menukar rupiah dengan real untuk kebutuhan selama di Tanah Suci.

Yang menyedihkan, ini adalah pelemahan terburuk sepanjang sejarah, di mana real Arab Saudi sempat menyentuh Rp4.495 per real Saudi Arabia (SAR) pada 23 April lalu.

Untungnya, per Rabu (7/5) kemarin rupiah tersadar dari “dehidrasi” dan mukai menguat. Kemarin real ditutup di posisi Rp4.407/SAR.

Pelemahan rupiah terhadap real ini memaksa jamaah haji mengurangi nafsu belanja, seperti belanja oleh-oleh wajib seperti kurma dan kacang Arab.

Penyebab Real Menguat

Fenomena menguatnya real terhadap rupiah sejatinya fenomena tahunan, yakni saat musim haji tiba. Karena kebutuhan akan mata uang real melesat, sehingga nilainya turut naik.

Menurut Kementerian Agama, kuota haji Indonesia untuk tahun 2025 adalah 221.000 jemaah. Terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Biaya haji pada 2025 sendiri ditetapkan Rp89,41 juta.

Biaya ini termasuk uang saku yang akan digunakan living cost mencapai SAR 750 atau bila dirupiahkan saat ini sekitar Rp 3.305.250.

Secara year to date (ytd), nilai tukar rupiah terhadap real Arab Saudi melemah 2,92% yakni dari Rp4.282/SAR menjadi Rp4.407/SAR.

Hal ini membuat harga barang dan jasa di Arab Saudi terasa lebih mahal dibandingkan tahun lalu. Yang sabar ya, Ji. Ini ujian. Kurangi belanja dululah. (DW)

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.