Ini Profil Paus Fransiskus, Pembawa Obor Damai ke Nusantara

Jakarta – Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, dijadwalkan akan tiba di Jakarta siang ini dalam rangkaian perjalanan apostolik ke kawasan Asia Pasifik.

Indonesia adalah negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus tersebut. Yang mana setelahnya, langsung dilanjutkan kunjungan ke Port Moresby, Papua Nugini dan Vanimo dari 6-9 September; Dili, Timor Leste dari 9-11 September; dan Singapura dari 11-13 September.

Serangkaian kegiatan telah menanti Paus Fransiskus selama di Jakarta, antara lain kunjungan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta para pejabat pemerintahan, korps diplomatik, tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat sipil di Istana Negara Jakarta; menghadiri interreligious meeting atau pertemuan dengan para tokoh antaragama di Masjid Istiqlal Jakarta.

Hingga memimpin misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta yang bakal dihadiri 80.000 lebih umat Katolik dari seluruh Indonesia.

Siapakah sebenernya penerus Rasul Petrus ini?

Dikutip dari berbagai sumber, Paus Fransiskus yang lahir pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina ini adalah pemimpin Gereja Katolik dan sekaligus kepala negara Vatikan. Fransiskus merupakan Paus ke-266. Ia terpilih sebagai Paus pada Konklaf Kepausan 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri.

Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio, ia adalah imam Yesuit pertama yang terpilih sebagai Paus. Dia juga adalah orang pertama yang terpilih sebagai Paus dari benua Amerika dan dari belahan Selatan bumi.

Ini sekaligus menjadikannya Paus non-Eropa pertama selama 1.272 tahun terakhir, sejak Santo Gregorius III dari Suriah yang menjabat sebagai Paus sejak tahun 731.

Fransiskus adalah anak pertama dari lima bersaudara. Dia adalah pemegang gelar master di bidang kimia dari Universitas Buenos Aires. Namun, dia memilih bergabung ke seminari dan mempelajari teologi serta filsafat.

Ketika menjabat sebagai Kardinal, Fransiskus dikenal sebagai pemuka agama yang berpandangan konservatif, namun memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dia menentang praktik aborsi dan homoseksualitas, tapi menegaskan dirinya menghargai kaum homoseks sebagai individu.

Paus Fransiskus sering kali mengkritisi masalah perbedaan kelas sosial dan dikenal memiliki hubungan yang cukup baik dengan pemuka agama dari sejumlah agama besar di dunia.

Ia juga dikenal atas kesederhanaan hidupnya. Paus Fransiskus memilih tinggal di apartemen kecil dan menolak tinggal di kediaman resmi Keuskupan, menolak menggunakan kalung salib dari emas, serta sopir dan limusin.

Pendidikan dan Perjalanan Karir Paus Fransiskus

  • Pendidikan
    • Universitas Buenos Aires
    • Colegio Maximo San Jose
    • Colegio de la Inmaculada
    • Faculty of San Miguel
    • Seminari San Miguel
  • Karir
    • Uskup Auksilier Buenos Aires (1992-1997)
    • Uskup Tituler Auca (1992-1997)
    • Uskup Agung Buenos Aires (1998-2013)
    • Ordinaris untuk umat Gereja Katolik Ritus Timur di Argentina (1998-2013)
    • Kardinal Imam Gereja San Roberto Bellarmino (2001–2013). SW

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.