Ini Dia Hantu yang Harus Diwaspadai Pasar Keuangan Nasional

Medan — Pekan ini perdagangan pasar keuangan nasional diprediksi tidak akan diwarnai sajian data-data penting yang bisa menggerakkan pasar. Tidak banyak sentimen ekonomi yang berpengaruh.

Bukan berarti pasar keuangan aman dari tekanan atau koreksi. Pasar keuangan masih dibayangi ketegangan geopolitik di Eropa, hingga penambahan kasus Covid-19.

Menurut ekonom UIN Sumut, Gunawan Benjamin, data manufaktur dari China akan menjadi pembuka perdagangan. Meskipun data tersebut diyakini tidak akan banyak memberikan perubahan bagi pasar keuangan global. Tapi Indonesia akan menyajikan data pertumbuhan ekonomi, cadangan devisa, dan kebijakan suku bunga acuannya.

Sejauh ini pelaku pasar sudah memproyeksikan bagaimana perkembangan ekonomi nasional tersebut. Bisa menjadi kabar baik tetapi bukan berarti nantinya pasar keuangan akan aman dari guncangan.

“Pertumbuhan ekonomi datanya akan membaik. Untuk kebijakan suku bunga acuan ini paling menarik,” kata Benjamin kepada The Asia Post, di Medan, Senin, 7 Februari 2022.

Apakah BI akan menaikkan bunga acuan untuk menyelamatkan rupiah, karena naga-naganya Bank Sentral AS akan mulai menaikkan suku bunga acuan di bulan depan?

Sementara, cadangan devisa, sekali pun bisa mendongkrak kinerja mata uang rupiah, namun bukan berarti dolar AS tidak mampu memberikan tekanan bagi mata uang dunia, termasuk rupiah.

“Laju tekanan inflasi di AS akan tersaji di akhir pekan, dan bisa membuat ekspektasi kenaikan suku bunga acuan lebih cepat dari perkiraan. Ini kabar buruk bagi pasar keuangan nasional,” ujar Benjamin.

Hal lain yang perlu di perhatikan pelaku pasar kata dia adalah memburuknya ketegangan politik di Eropa. Dan, tak kalah penting adalah bagaimana pemerintah merespon kenaikan jumlah kasus Covid-19 belakangan ini.

“Kalau ada kenaikan level PPKM, ini yang berbahaya bagi pelaku pasar. Jadi sekali pun pekan ini pasar keuangan tidak diramaikan dengan data data penting, tapi bukan berarti kita tidak harus waspada,” pungkas Benjamin. (*)

Kontributor: Bachtiar Adamy
Editor: Darto Wiryosukarto

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.