Ini Cara KAI Jaga Jalur Kereta dari Ancaman Longsor
Jakarta – Longsor merupakan ancaman serius yang dapat mengganggu kelancaran operasional jalur kereta api. KAI sebagai operator kereta api di Indonesia telah menjalankan berbagai upaya pencegahan untuk memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan. Langkah kongkret apa saja yang sudah KAI lakukan dalam pencegahan longsor di jalur kereta api? Berikut ulasannya:
- Evaluasi dan Identifikasi Area Rawan Longsor
Langkah awal dalam pencegahan longsor adalah evaluasi dan identifikasi area rawan. KAI menggunakan pendekatan multi-metode, termasuk analisis geologis, hidrologi, geomorfologi, dan survei lapangan. Ini memungkinkan mereka untuk memahami kondisi tanah, lereng, dan faktor-faktor lain yang dapat memicu longsor. - Perkuatan Infrastruktur
Untuk meminimalkan risiko longsor, KAI melakukan perkuatan infrastruktur di area yang diidentifikasi sebagai rawan longsor. Langkah-langkah ini termasuk pemasangan bronjong, terowongan, dan dinding penahan tanah. Selain itu, perbaikan atau penggantian pondasi dan struktur bangunan seperti jembatan dan tiang listrik juga dilakukan secara berkala. - Integrasi Teknologi Pendeteksian Dini
KAI telah mengadopsi teknologi pendeteksian dini untuk mengantisipasi potensi longsor. Sistem peringatan dini berbasis sensor digunakan untuk mendeteksi perubahan kondisi tanah yang berpotensi menyebabkan longsor. Pemantauan kondisi cuaca juga dilakukan untuk memberikan informasi tentang potensi hujan deras atau cuaca ekstrem lainnya yang dapat memicu longsor. - Program Pemeliharaan dan Perawatan Rutin
Untuk menjaga kestabilan lereng dan mencegah potensi longsor, KAI melaksanakan program pemeliharaan dan perawatan rutin. Ini mencakup pembersihan vegetasi, penanaman vegetasi yang memperkuat tanah, dan pemeliharaan infrastruktur secara berkala. - Inovasi Bioengineering/Vegetatif
Sebagai upaya inovatif, KAI menerapkan metode bioengineering/vegetatif dalam penanganan longsor. Melibatkan tanaman seperti vetiver (akar wangi), bambu, dan pohon pinus, metode ini tidak hanya efektif dalam memperkuat lereng tetapi juga ramah lingkungan. Bioengineering/vegetatif menjadi salah satu strategi baru yang diterapkan oleh KAI di musim hujan, khusunya menjelang periode liburan Natal dan Tahun Baru.
Hingga saat ini, KAI telah melakukan penanaman sebanyak 4.311 pohon dengan rincian 3.419 pohon tinggi kurang dari 2 meter dan 892 pohon tinggi lebih dari 2 meter. KAI juga telah menanam rumput akar wangi seluas 4.706 meter persegi di sejumlah lereng yang berpotensi longsor.
Pepohonan yang tumbuh sepanjang jalur kereta api memiliki peran penting dalam memperkuat struktur tanah, mengurangi erosi, dan secara signifikan menurunkan risiko tanah longsor. Di samping itu, tanaman ini juga berfungsi sebagai penyerap air, membantu mengatur aliran air hujan, dan mencegah terjadinya genangan air yang dapat menghambat kelancaran perjalanan kereta api.
- Keterlibatan Komunitas dan Pemerintah Daerah
KAI menjalin kerja sama dengan komunitas sekitar dan pemerintah daerah dalam upaya pencegahan longsor. Ini termasuk partisipasi dalam kegiatan sosialisasi, bantuan tenaga kerja dari masyarakat setempat, dan dukungan dana untuk pengadaan bibit vegetasi atau alat-alat berat. Selain itu, dalam mengedukasi masyarakat tentang bahaya longsor dan pentingnya menjaga lingkungan sekitar jalur kereta, KAI melaksanakan program edukasi dan kesadaran. Ini melibatkan penyuluhan langsung, distribusi materi edukasi, dan kerja sama dengan instansi terkait. - Rencana Darurat dan Protokol Khusus
Untuk menghadapi situasi darurat, KAI memiliki rencana dan protokol khusus dalam penanganan longsor. Tim penanganan longsor terlatih dibentuk, prosedur penanganan yang jelas disusun, dan peralatan yang diperlukan selalu siap digunakan. - Langkah-langkah Preventif Jangka Panjang
Selain upaya saat ini, KAI juga merencanakan langkah-langkah preventif jangka panjang. Ini mencakup peningkatan kualitas pembangunan jalur kereta, penanaman vegetasi, dan pemantauan rutin kondisi jalur kereta di daerah rawan longsor.
Pencegahan longsor di jalur kereta api menjadi prioritas bagi KAI guna memastikan keamanan penumpang dan kelancaran operasional. Dengan menggabungkan evaluasi menyeluruh, perkuatan infrastruktur, teknologi modern, dan keterlibatan masyarakat, KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem pencegahan longsor demi keberlanjutan transportasi kereta api di Indonesia.
“KAI terus proaktif berupaya dalam menyiapkan segala aspek khususnya dalam menghadapi musim hujan serta mengantisipasi longsor dan gangguan lainnya untuk terwujudnya kelancaran dan keselamatan perjalanan kereta api,” pungkas VP Public Relations KAI Joni Martinus. SW