THE ASIAN POST, JAKARTA — Pemerintah Indonesia menggandeng Cina memburu calo pengantin pesanan (mail order brides) yang dianggap bagian dari perdagangan orang dan sudah meresahkan sehinggan butuh penanganan segera.
Keinginan pemerintah itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menu) Indonesia Retno L.P. Marsudi kepada Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok (RRT), di sela-sela persiapannya menghadiri pertemuan tingkat menteri ASEAN ke-52, di Bangkok, Thailand, Selasa (30/7).
Menlu Retno menekankan pentingnya isu tersebut dapat segera ditangani dan pencegahan dapat dilakukan sehingga tidak terjadi korban baru.
“Saya baru saja bertemu dengan delapan korban perdagangan orang di Pontianak, Kalimantan. Para korban menyampaikan bahwa mereka direkrut oleh agen yang memberikan informasi palsu. Sebagian dari mereka mengalami kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual serta tidak diberikan makanan yang mencukupi,” demikian Retno kepada Menlu Wang Yi.
Untuk menyelesaikan masalah itu, Menlu mengusulkan tiga hal. Pertama, 18 korban yang sudah berada di KBRI Beijing dapat segera difasilitasi pemulangannya.
Kedua, pemrosesan dokumen legalisasi pernikahan campuran di Kedubes RRT dan juga di RRT dapat dilakukan dengan pemeriksaan yang lebih teliti. Hal sama juga diminta Menlu Retno kepada otoritas di Indonesia.
Ketiga, kerja sama untuk pemberantasan TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang).
Menlu Retno menyampaikan beberapa tersangka sudah ditangkap di Indonesia, dan perlu kerja sama pemerintah RRT untuk dapat melakukan penegakan hukum untuk menangkap para agen yang beroperasi di RRT.
Sebelumnya didampingi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji dan Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono, Menlu Retno Marsudi telah bertemu dengan para korban pengantin pesanan yang berasal dari sejumlah wilayah di Kalbar, di Pontianak, Kamis pekan lalu.
Menlu mengaku telah melakukan pemetaan terkait tujuan dari para pengantin pesanan. Ada tga wilayah provinsi tujuan di RRT yang menjadi lokasi pengantin pesanan ini yakni Heinan, Hebei dan Xiangdong. []