Indonesia dan Gerbong Normalisasi dengan Israel
Menurut seorang pengusaha Israel merintis hubungan dagang dengan Indonesia sedari 1992, langkah itu sudah ditempuh dengan seorang menteri senior Indonesia sebagai pemain sentral. “Trump dan Jared Kushner mengetahui betul sepak terjang menteri ini. Dia sangat bisa diandalkan dan cerdas,” katanya kepada Albalad.co, Kamis (10/12) malam.
Karena itulah, lanjutnya, menteri senior itu bulan lalu diundang sampai empat kali bertemu Trump di kantornya di Gedung Putih. Dia menjadi pejabat asing pertama menemui Trump di Gedung Putih sehabis pemilihan presiden pada 3 November, berakhir dengan kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat. Jared Kushner, merupakan penasihat senior Trump urusan Timur Tengah juga hadir bareng istrinya, Ivanka Trump, dan Adam Boehler, CEO the US International Development Finance Corporation (DFC).
Hingga kini, Gedung Putih masih bungkam soal isi pertemuan Trump dengan menteri senior asal Indonesia itu. “Hanya dia pejabat asing selain Netanyahu mendapat perlakuan seistimewa itu,” ujarnya.
Dan bukan sebuah kebetulan. Sepulang sang menteri senior dari Amerika, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengumumkan pembukaan caling visa mulai 23 November bagi Israel dan tujuh negara lainnya, yakni Afghanistan, Guinea, Korea Utara, Kamerun, Liberia, Niger, Nigeria, dan Somalia.
Negara calling visa adalah negara dinilai memiliki tingkat kerawanan tertentu ditinjau dari aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, serta keimigrasian.
Kepala Bagian Hubungan Kemasyarakatan dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Arvin Gumilang menjelaskan alasan pembukaan layanan calling visa bagi Israel dan tujuh negara lainnya adalah banyaknya tenaga ahli dan investor berasal dari kedelapan negara calling visa. Selain itu, buat mengakomodasi hak-hak kemanusiaan pasangan kawin campur.