Hingga Maret, Realisasi APBN Diklaim Masih Aman

THE ASIAN POST, JAKARTA ― Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo mengatakan, meski world economic outlook kembali menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global, namun Indonesia masih diperkirakan dapat tumbuh 5,2 persen.

“Secara umum pelaksanaan APBN sampai dengan 31 Maret 2019 masih aman,” kata Mardiasmo di Jakarta, Senin (22/4).

Mardiasmo lebih lanjut mengatakan, penerimaan negara tumbuh sebesar 5 persen sebagai dampak kebijakan percepatan restitusi pajak untuk memberikan stimulus terhadap ekonomi.

Ia juga mengatakan, penyerapan belanja negara akhir Maret 2019 semakin baik dengan pertumbuhan 7,7 persen, lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 4,9 persen.

Sementara, realisasi defisit APBN dan keseimbangan primer masih terkendali, masing-masing mencapai 0,63 persen dari PDB dan sebesar minus Rp31,4 triliun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen DJPPR) menambahkan, pendapatan negara dan hibah tercatat sebesar Rp350,1 triliun atau mencapai 16,2 persen dari target APBN.

sedangkan, Inflasi tercatat terjadi sebesar 0,11 persen dan nilai kurs rupiah masih terjaga di Rp14.140.

“Posisi utang masih pada level aman di 30,1% dari PDB,” tambahnya.

Mardiasmo menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk terus mengelola keuangan negara dengan hati-hati, terukur, dan transparan.

APBN yang kredibel diharapkan mampu mempertahankan momentum pertumbuhan, termasuk dalam mengantisipasi kondisi perekonomian global yang masih diliputi perlambatan dan ketidakpastian. []

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.