THE ASIAN POST, TANGERANG ― Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah marah mengetahui ada warganya yang menjadi korban tenggelam, tetapi tidak mendapatkan layanan ambulans.
“Itu gimana kok nggak ada kemanusiaannya, itu kegawatdaruratan. Masalahnya apa? Ini kan gawat darurat, inikan emergency, terus ambulans di situ buat apa? Saya kesel banget, marah banget. Kenapa nggak ditanganin dulu? Enggak ada empatinya, nggak ada kemanusiaannya,” ujar Arief saat dihubungi wartawan, Minggu (25/8).
Menurut Arief, Puskesmas seharusnya lebih mendahulukan kondisi darurat, meski ada SOP yang telah ada.
Apalagi, ternyata jarak rumah korban tenggelam di Sungai Cisadane tak jauh dari Puskesmas Cikokol.
“Mereka katanya bekerja berdasarkan aturan, buka ruang aturan itu,” tandasnya.
Lagi pula, lanjut Arief, jika mobil ambulance tidak boleh dipakai, ada mobil milik pegawai yang bisa dipakai.
“Loh, itu (pegawai puskesmas) pada punya mobil (bisa dipakai) kalau nggak boleh pakai ambulans,” tegas Arief.
Diketahui, sebuah video viral seorang pria menggendong jenazah bocah, yang diketahui bernama Muhammad Husein (8), setelah Puskesmas Cikokol menolak mengantar jenazah menggunakan ambulans.
Husein merupakan salah satu dari korban tenggelam di Sungai Cisadane pada Jumat 23 Agustus 2019 lalu. []