Hasil Investigasi Kemenkes: 51 Persen Penyebab Kematian Petugas KPPS Karena Kardiovaskular
THE ASIAN POST, JAKARTA ― Menteri Kesehatan Nila Moeloek, mengatakan, ratusan petugas KPPS yang gugur atau meninggal dunia usai Pemilu 2019, sebanyak 51 persen di antaranya disebabkan oleh penyakit kardiovaskular atau jantung, stroke dan termasuk infant atau sudden death.
“Data ini merupakan hasil investigasi yang dilakukan pemerintah untuk mengetahui penyebab para petugas KPPS ini sakit hingga meninggal saat bertugas,” kata Menkes, Selasa (14/5).
Selain itu, lanjut Nila, penyebab lain petugas KPPS meninggal karena kecelakaan sebesar sembilan persen.
“Kalau ditambah dengan hipertensi, sekitar 53 persen karena penyakit. Jadi hipertensi ini yang emergency juga bisa menyebabkan kematian. Kita masukkan ke dalam kardiovaskuler,” jelasnya.
Penyakit lain yang menyebabkan kematian tersebut, menurut Nila adalah akibat gangguan pernapasan yang disebabkan penyakit asma.
“Kematian tertinggi juga disebabkan oleh gagal pernafasan atau respiratori, kemudian bisa disebabkan asma. Ketiga disebabkan kecelakaan sebesar 9 persen. Ada gagal ginjal, diabetes melitus dan penyakit liver,” jelasnya.
Dari lokasi, KPPS paling banyak meninggal terjadi di pulau Jawa, dengan korban terbesar di Jawa Barat diikuti Jawa Timur dan Jawa Tengah. Namun, ada juga daerah yang tidak ada korban jiwa dari petugas Pemilu.
“Tidak ada kematian di Maluku Utara,” pungkasnya.
Ditegaskan Nila, data-data yang diperoleh pemerintah belum dikumpulkan belum menyeluruh. Namun, dari hasil yang didapatkan sudah bisa disimpulkan secara keseluruhan. []